Magelang (ANTARA) - Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito merasa senang dengan budaya gotong royong yang ditunjukkan masyarakat Potrobangsan terkait dengan ambruknya cabang pohon beringin besar yang menimpa rumah warga.
Hal itu diungkapkan Sigit saat mengunjungi lokasi musibah cabang pohon beringin besar yang tumbang menimpa beberapa rumah warga di Kampung Beliksari, Potrobangsan, Magelang Utara pada Kamis (27/2).
“Senang sekali melihat semua masyarakat bergerak, mulai dari warganya, Pak RT, Pak RW, dan lurah sudah mempunyai prakarsa dan inisiatif untuk segera memperbaiki kerusakan. Jadi masyarakat yang tertimpa musibah bencana tidak kecil hatinya, tidak susah, tetap semangat, sehingga masih masih bisa 'makarya' (bekerja) seperti biasa,” ujarnya dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang.
Ia menyebut budaya gotong-royong memang merupakan modal sosial yang kuat bagi daerah untuk meraih kesejahteraan bersama.
Apalagi, katanya, di tengah derasnya arus globalisasi yang menyebabkan masyarakat cenderung individualis.
Oleh karenanya, Sigit mengajak budaya gotong royong dilestarikan.
“Jadi budaya gotong royong ini di Kota Magelang harus dilestarikan. Karena orang susah itu tidak direncanakan. Jadi kalau ada tetangga yang tertimpa bencana, dan banyak yang membantu kan jadi terasa ringan,” ujarnya.
Baca juga: 132 warga lansia di Kota Magelang terima bantuan
Meskipun sudah menerima laporan tindak lanjut penanganan musibah itu, dia tidak merasa puas jika belum mengunjungi warganya.
“Saya ingin melihat secara langsung, karena kalau secara tertulis saya sudah membaca laporan dari camat dan kabag kesra berkaitan dengan musibah yang terjadi beberapa waktu yang lalu," katanya.
Sigit juga menyerahkan bantuan kepada lima warga yang rumahnya rusak tertimpa pohon. Secara simbolis, bantuan Rp15 juta itu diserahkan kepada Sudiyono, warga yang rumahnya paling parah terdampak pohon tumbang. Warga lainnya, menerima masing-masing Rp1,5 juta.
Selain itu, juga disampaikan bantuan kepada RW 10 Kelurahan Kedungsari terkait dengan permohonan rehab Joglo Makam Sidotopo.
Camat Magelang Utara Mahmud Yunus menjelaskan setelah kejadian, warga secara serempak beserta unsur terkait dan seluruh komponen masyarakat telah mengadakan kerja bakti untuk membersihkan lokasi.
Selanjutnya, dari hasil musyawarah warga, mereka sepakat untuk menebang cabang-cabang pohon beringin besar itu supaya tidak membahayakan.
“Maka pada tanggal 3 sampai dengan 12 Februari dilaksanakan penebangan pohon,”ujarnya.
Yunus menambahkan banyak pihak yang telah menyalurkan bantuan, baik moral maupun materiil, antara lain wakil wali kota, sekretaris daerah, PMI, dan Baznas. (hms)
Baca juga: Warga kumpulkan bantuan korban bencana pada malam Tahun Baru
Baca juga: 1.001 warga terima bansos dari Pemkot Magelang
Hal itu diungkapkan Sigit saat mengunjungi lokasi musibah cabang pohon beringin besar yang tumbang menimpa beberapa rumah warga di Kampung Beliksari, Potrobangsan, Magelang Utara pada Kamis (27/2).
“Senang sekali melihat semua masyarakat bergerak, mulai dari warganya, Pak RT, Pak RW, dan lurah sudah mempunyai prakarsa dan inisiatif untuk segera memperbaiki kerusakan. Jadi masyarakat yang tertimpa musibah bencana tidak kecil hatinya, tidak susah, tetap semangat, sehingga masih masih bisa 'makarya' (bekerja) seperti biasa,” ujarnya dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang.
Ia menyebut budaya gotong-royong memang merupakan modal sosial yang kuat bagi daerah untuk meraih kesejahteraan bersama.
Apalagi, katanya, di tengah derasnya arus globalisasi yang menyebabkan masyarakat cenderung individualis.
Oleh karenanya, Sigit mengajak budaya gotong royong dilestarikan.
“Jadi budaya gotong royong ini di Kota Magelang harus dilestarikan. Karena orang susah itu tidak direncanakan. Jadi kalau ada tetangga yang tertimpa bencana, dan banyak yang membantu kan jadi terasa ringan,” ujarnya.
Baca juga: 132 warga lansia di Kota Magelang terima bantuan
Meskipun sudah menerima laporan tindak lanjut penanganan musibah itu, dia tidak merasa puas jika belum mengunjungi warganya.
“Saya ingin melihat secara langsung, karena kalau secara tertulis saya sudah membaca laporan dari camat dan kabag kesra berkaitan dengan musibah yang terjadi beberapa waktu yang lalu," katanya.
Sigit juga menyerahkan bantuan kepada lima warga yang rumahnya rusak tertimpa pohon. Secara simbolis, bantuan Rp15 juta itu diserahkan kepada Sudiyono, warga yang rumahnya paling parah terdampak pohon tumbang. Warga lainnya, menerima masing-masing Rp1,5 juta.
Selain itu, juga disampaikan bantuan kepada RW 10 Kelurahan Kedungsari terkait dengan permohonan rehab Joglo Makam Sidotopo.
Camat Magelang Utara Mahmud Yunus menjelaskan setelah kejadian, warga secara serempak beserta unsur terkait dan seluruh komponen masyarakat telah mengadakan kerja bakti untuk membersihkan lokasi.
Selanjutnya, dari hasil musyawarah warga, mereka sepakat untuk menebang cabang-cabang pohon beringin besar itu supaya tidak membahayakan.
“Maka pada tanggal 3 sampai dengan 12 Februari dilaksanakan penebangan pohon,”ujarnya.
Yunus menambahkan banyak pihak yang telah menyalurkan bantuan, baik moral maupun materiil, antara lain wakil wali kota, sekretaris daerah, PMI, dan Baznas. (hms)
Baca juga: Warga kumpulkan bantuan korban bencana pada malam Tahun Baru
Baca juga: 1.001 warga terima bansos dari Pemkot Magelang