Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kembali meraih nilai A dengan skor 81,56 pada laporan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP) Wilayah III Tahun 2019 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Gubernur Ganjar Pranowo yang ditemui usai menerima penghargaan SAKIP 2019 dari Kementerian PAN-RB di Yogyakarta, Senin, mengaku belum puas meskipun jajarannya telah dua kali meraih nilai A serta kenaikan skor yang diperoleh.
"Kita belum puas sampai di situ, kita masih dorong, ingin ke AA, mudah-mudahan tahun 2020 bisa," katanya.
Politikus PDI Perjuangan itu, mengakui ada kenaikan skor SAKIP dari 80,18 pada 2018 menjadi 81,56 pada 2019, namun skor tersebut belum mampu mengangkat peringkat SAKIP Pemprov Jateng sampai ke AA.
Baca juga: Ihwal efisiensi anggaran, Jateng raih nilai A
Oleh karena itu, dirinya mendorong rekan-rekan di Pemprov Jateng untuk mencapai AA pada 2020, tentu dengan melakukan pendampingan terhadap poin-poin, sektor, dan subsektor apa yang belum tercapai pada tahun lalu, termasuk menyiapkan perencanaan dengan memastikan efisiensi dan efektivitas alokasi anggaran sampai ke tujuan.
"Kalau pesan Pak Presiden itu tidak hanya 'sent', tapi 'delivered' maka sampai 'delivered' program itu harus betul-betul terukur manfaatnya. Inilah yang mendorong kita semuanya, bimbingan Kemen PAN-RB, BPKP, dan kerja kawan-kawan di bawah dalam perencanaan, insyaallah lebih baik sehingga kita kuatkan dari sisi perencanaannya, kita siapkan kawan-kawan apit kita untuk mengawal. Kita harapkan apa yang dikerjakan ini bermanfaat untuk rakyat," ujarnya.
Ganjar mengapresiasi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang sudah mencapai nilai AA dan akan belajar dari daerah itu agar Jateng bisa meraih nilai yang sama.
Baca juga: Terapkan SAKIP. Jateng hemat anggaran Rp1,2 triliun
"DIY itu top, saya kira pemprov di Indonesia baru DIY yang AA. Kami akan belajar dari Pemprov DIY sehingga kita bisa naik dari A ke AA. Tidak jauh lagi, tapi butuh sungguh-sungguh, kesungguhan inilah yang akan kita lakukan kontrol, mudah-mudahan seluruh program dan pengeluaran anggaran kita bisa betul-betul bermanfaat bagi rakyat dengan indikator yang dilakukan oleh Kementerian PAN-RB," katanya.
Kendati demikian, Ganjar menegaskan bahwa peringkat tersebut sebenarnya bukan tujuan utama, namun yang terpenting dan paling utama adalah bagaimana seluruh fungsi bisa berjalan dengan baik dan sampai kepada masyarakat sehingga seluruh kualitas akan naik.
"Tolong dicatat ya, A ataupun AA bukanlah tujuan kita. Ukuran ini yang bisa dipakai untuk indikator itu yang akan dikejar, bukan nilainya melainkan perencanaan, efisiensi, dan efektivitasnya. Harapannya dari sertifikat atau piagam yang kita terima dengan peringkat A itu musti berkorelasi positif dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan manfaat dari program yang dibuat," ujar Ganjar.(Kom)
Baca juga: Belum laporkan Sakip, OPD Wonosobo diminta hadap Bupati
Baca juga: Kudus targetkan nilai akuntabilitas kinerja pemerintahan naik
Gubernur Ganjar Pranowo yang ditemui usai menerima penghargaan SAKIP 2019 dari Kementerian PAN-RB di Yogyakarta, Senin, mengaku belum puas meskipun jajarannya telah dua kali meraih nilai A serta kenaikan skor yang diperoleh.
"Kita belum puas sampai di situ, kita masih dorong, ingin ke AA, mudah-mudahan tahun 2020 bisa," katanya.
Politikus PDI Perjuangan itu, mengakui ada kenaikan skor SAKIP dari 80,18 pada 2018 menjadi 81,56 pada 2019, namun skor tersebut belum mampu mengangkat peringkat SAKIP Pemprov Jateng sampai ke AA.
Baca juga: Ihwal efisiensi anggaran, Jateng raih nilai A
Oleh karena itu, dirinya mendorong rekan-rekan di Pemprov Jateng untuk mencapai AA pada 2020, tentu dengan melakukan pendampingan terhadap poin-poin, sektor, dan subsektor apa yang belum tercapai pada tahun lalu, termasuk menyiapkan perencanaan dengan memastikan efisiensi dan efektivitas alokasi anggaran sampai ke tujuan.
"Kalau pesan Pak Presiden itu tidak hanya 'sent', tapi 'delivered' maka sampai 'delivered' program itu harus betul-betul terukur manfaatnya. Inilah yang mendorong kita semuanya, bimbingan Kemen PAN-RB, BPKP, dan kerja kawan-kawan di bawah dalam perencanaan, insyaallah lebih baik sehingga kita kuatkan dari sisi perencanaannya, kita siapkan kawan-kawan apit kita untuk mengawal. Kita harapkan apa yang dikerjakan ini bermanfaat untuk rakyat," ujarnya.
Ganjar mengapresiasi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang sudah mencapai nilai AA dan akan belajar dari daerah itu agar Jateng bisa meraih nilai yang sama.
Baca juga: Terapkan SAKIP. Jateng hemat anggaran Rp1,2 triliun
"DIY itu top, saya kira pemprov di Indonesia baru DIY yang AA. Kami akan belajar dari Pemprov DIY sehingga kita bisa naik dari A ke AA. Tidak jauh lagi, tapi butuh sungguh-sungguh, kesungguhan inilah yang akan kita lakukan kontrol, mudah-mudahan seluruh program dan pengeluaran anggaran kita bisa betul-betul bermanfaat bagi rakyat dengan indikator yang dilakukan oleh Kementerian PAN-RB," katanya.
Kendati demikian, Ganjar menegaskan bahwa peringkat tersebut sebenarnya bukan tujuan utama, namun yang terpenting dan paling utama adalah bagaimana seluruh fungsi bisa berjalan dengan baik dan sampai kepada masyarakat sehingga seluruh kualitas akan naik.
"Tolong dicatat ya, A ataupun AA bukanlah tujuan kita. Ukuran ini yang bisa dipakai untuk indikator itu yang akan dikejar, bukan nilainya melainkan perencanaan, efisiensi, dan efektivitasnya. Harapannya dari sertifikat atau piagam yang kita terima dengan peringkat A itu musti berkorelasi positif dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan manfaat dari program yang dibuat," ujar Ganjar.(Kom)
Baca juga: Belum laporkan Sakip, OPD Wonosobo diminta hadap Bupati
Baca juga: Kudus targetkan nilai akuntabilitas kinerja pemerintahan naik