Banjarnegara (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara terus mengintensifkan pemantauan alat deteksi tanah longsor guna mendukung upaya mitigasi atau pengurangan risiko bencana.

"Pemantauan dan perawatan rutin terhadap alat deteksi tanah longsor terus dilakukan oleh tim dari BPBD Banjarnegara," kata Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara, Jawa Tengah, Arief Rahman di Banjarnegara, Sabtu.

Dia menjelaskan bahwa kegiatan pemantauan dan perawatan juga berkoordinasi dan melibatkan warga yang ada di sekitar lokasi.

"Ada sekitar 14 alat atau sistem peringatan dini tanah longsor yang kami tempatkan di sejumlah wilayah rawan dan kondisi seluruhnya selalu dalam pemantauan tim BPBD Banjarnegara," katanya.

Dia mengatakan sejauh ini kondisi seluruh alat deteksi tanah longsor yang ada di Banjarnegara dalam kondisi yang baik.

"Hanya saja pada beberapa box alat deteksi dini ditemukan sejumlah serangga yang yang cukup mengganggu namun sudah ditangani oleh tim kami yang turun ke lokasi," katanya.

Sementara itu, dia juga mengatakan bahwa pihaknya menargetkan seluruh wilayah rawan longsor di Banjarnegara akan dipasangi sistem peringatan dini.

"Pada saat ini baru ada di 14 titik yaitu di Desa Kebutuhjurang, Suwidak, Mlaya, Tlaga, Clapar dan lain sebagainya. Mudah-mudahan nantinya makin banyak desa yang sudah terpasang alat deteksi dini tanah longsor," katanya.

Dia mengatakan pemasangan alat deteksi tanah longsor dilakukan secara bertahap berdasarkan pemetaan potensi bencana yang ada di Banjarnegara.

Alat tersebut, kata dia, berfungsi untuk mendeteksi adanya pergerakan tanah dan longsor, sehingga masyarakat di wilayah setempat bisa meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana.

Dia menambahkan, selain memasang alat deteksi dini, BPBD Banjarnegara juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat di wilayah setempat terkait fungsi alat deteksi dini tersebut.

"Kami terus mengintensifkan sosialisasi mengenai kebencanaan termasuk soal sistem peringatan dini longsor kepada masyarakat," katanya.
 


Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024