Purwokerto (ANTARA) - Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (FKIP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, akan menjadi salah satu pusat kajian budaya Banyumas, kata Dekan FKIP UMP Drs. Eko Suroso, M.Pd.

"Sesuai arahan Pak Rektor (Rektor UMP Dr. Anjar Nugroho, red.) FKIP UMP ini sebagai pusat kajian budaya Banyumas, karena saat ini kami telah memiliki profesor di bidang itu, yakni Prof. Sugeng Priyadi," katanya di Purwokerto, Jumat.

Selain itu, kata dia, FKIP UMP juga memiliki keunggulan di bidang pendidikan dan keguruan dengan alumni yang profesional serta memiliki keahlian khusus. 

"Oleh karena fakultas kami adalah Fakultas Keguruan, maka keunggulannya juga yang berkaitan dengan kependidikan dan keguruan. Apa produknya? Nanti kita akan bicarakan di tingkat fakultas agar bisa diterima oleh semua program studi yang ada di FKIP," jelasnya.  

Baca juga: Sastra Inggris UMP tawarkan keluasaan pilihan belajar

Lebih lanjut, Eko mengatakan pihaknya saat ini telah melakukan upaya sosialisasi guna mengarahkan semua jenis penelitian dan pengabdian minimal tidak meninggalkan budaya lokal Banyumas.

Dengan demikian, kata dia, akan banyak kegiatan yang digelar dengan mengandung unsur Budaya Banyumas. 

"Output dari FKIP adalah menjadi calon guru, karena untuk menjadi guru harus melakukan PPG (Pendidikan Profesi Guru), menjadi guru yang profesional dengan memiliki keterampilan plus. Nah, keterampilan itu yang nantinya akan menopang alumninya menjadi guru, atau alternatif jika yang bersangkutan tidak menjadi guru," jelasnya.  

Menurut dia, keterampilan plus itu yang akan dilakukan oleh masing-masing prodi termasuk pada Islamic Entrepreneur University.  

"Yang jelas kami akan melaksanakan visi universitas yang selama ini unggul, maju, modern, dan islami. Jadi semua akan kami lakukan," pungkasnya. (tgr)

Baca juga: FH UMP siap cetak sarjana hukum yang islami
Baca juga: Universitas Muhammadiyah Purwokerto berkomitmen ciptakan dokter yang unggul

Pewarta : KSM
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024