Beijing (ANTARA) - Korban meninggal akibat wabah COVID-19, nama resmi virus corona, di Provinsi Hubei China masih terus bertambah dengan 116 kematian baru, demikian diungkapkan komisi kesehatan provinsi, Jumat.

Dari kematian baru, 88 di antaranya tercatat di ibu kota provinsi Wuhan, yang diyakini sebagai tempat pertama kali muncul virus seperti flu pada Desember lalu.

Sebanyak 4.823 kasus lainnya terdeteksi di Hubei, menambah jumlah total di provinsi tersebut menjadi 51.986 kasus. Lebih dari empat perlima dari kasus baru di provinsi itu terdapat di Wuhan.
 
Baca juga: Pemkab Batang kirim 8.000 masker ke Hong Kong
Baca juga: Islam dalam pusaran wabah virus corona
Baca juga: WN China terinfeksi Covid-19 setelah pulang dari Bali

Komisi tersebut pada Jumat tidak mengungkapkan jumlah kematian keseluruhan dari virus yang baru teridentifikasi itu.

Namun pada Kamis (13/2), Komisi Kesehatan Nasional mengungkapkan jumlah kematian akibat wabah virus corona di daratan China hingga Rabu (12/2) malam  meningkat menjadi 1.367, naik 254 kematian dari hari sebelumnya.

Di seluruh daratan China terdapat 15.152 infeksi baru terkonfirmasi. Angka tersebut menambah jumlah kasus secara keseluruhan menjadi 59.804, kata Komisi.

Peningkatan tajam terjadi setelah otoritas Hubei menyebutkan mereka telah menggunakan metode diagnositik yang lebih cepat, dengan menggunakan pemindai tomografi melalui komputer (CT), yang disebutkan NHC telah mendiagnosa 13.332 infeksi baru.

Baca juga: 238 WNI dari Wuhan bisa tinggalkan Natuna pada 15 Februari 2020

Sumber: Reuters

Pewarta : Arsi Mayang Sari
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024