Temanggung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Temanggung maju 10 besar penilaian penghargaan pembangunan daerah tahun 2020 tingkat Provinsi Jawa Tengah, kata Kepala Bappeda Pemkab Temanggung, Ripto Susilo.

Ripto di Temanggung, Rabu, menyebutkan selain Kabupaten Temanggung yang masuk dalam 10 besar penilaian tersebut, yakni Kabupaten Banyumas, Batang, Grobogan, Pati, Rembang, Tegal, Kota Magelang, Kota Semarang, dan Kota Surakarta.

Ia mengatakan hari ini Kabupaten Temanggung mempresentasikan penilaian penghargaan pembangunan daerah tersebut di Ungaran Kabupaten Semarang.

Baca juga: Jateng raih penghargaan provinsi aktif tanggulangi bencana

Ripto menuturkan penilaian dilakukan oleh tujuh orang tim penilai independen dari perguruan tinggi dan tim penilai utama.

Penilaian dilaksanakan dalam bentuk diskusi dan wawancara. Cakupan penilaian terdiri atas 22 kriteria yang meliputi penilaian aspek pencapaian pembangunan, aspek kualitas dokumen rencana kerja pembangunan daerah, aspek proses perencanaan, dan aspek inovasi.

Ripto menyampaikan Pemkab Temanggung maju penilaian penghargaan pembangunan daerah untuk kedua kalinya.

"Pertama pada tahun 2019, meraih juara I tingkat Jawa Tengah dan juara II tingkat nasional," katanya.

Sekretaris Bappeda Kabupaten Temanggung Dwi Sukarmei mengatakan dalam pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan di Kabupaten Temanggung dalam dua tahun terakhir berbeda dari sebelumnya.

"Kalau dulu musrenbang selalu sepi, karena dianggap hanya ngomong saja tidak ada realisasi, kemudian kami membuat inovasi yang sudah masuk dalam RKPD dan tahun ini merupakan tahun kedua yaitu 'musrenbang kami beda' yang mengakomodir usulan dari bawah," katanya.

Melalui program tersebut mengajak masyarakat Temanggung untuk bersemangat dan berinovasi dan dananya tersedia di setiap kecamatan.

"Setiap kecamatan berbeda-beda, tidak kami sama ratakan, jadi kami punya temanya dan tema inilah yang mendukung bagaimana gerakan masyarakat yang luar biasa karena kami tidak kepingin "gebyah uyah" semua pembangunan, harus disesuaikan dengan perencanaan," katanya.

Ia menuturkan kalau dulu setiap musrenbang hanya dihadiri 40-50 persen peserta, sekarang sekitar 90 persen hadir.

Bupati Temanggung M. Al Khadziq menyampaikan tidak ada intervensi politik dalam perencanaan, DPRD begitu taatnya pada perencanaan, bupati pun sama apa yang menjadi aspirasi diletakkan pada konteks perencanaan sesuai tema yang berjalan.

Ia mengatakan inovasi bidang perencanaan di Kabupaten Temanggung salah satunya setiap menjelang perumusan rencana kerja pembangunan daerah semua organisasi perangkat daerah (OPD) diminta menyampaikan hal-hal inovatif, program-program baru yang bermanfaat bagi masyarakat.

"Setiap OPD kita tantang untuk membuat program-program yang inovatif tidak hanya rutin seperti tahun-tahun sebelumnya, bahkan RKPD tahun ini kami paling tidak ada 30 persen program inovatif," katanya.

Ia menyampaikan dalam penilaian penghargaan pembangunan daerah tahun ini dengan persiapan yang lebih matang Temanggung berharap kembali meraih yang terbaik tingkat Jateng dan bisa meraih yang terbaik di tingkat nasional. 

Baca juga: Ruwat Rawat Borobudur merupakan penghargaan situs warisan budaya dunia
Baca juga: Temanggung benahi manajemen pengelolaan desa wisata
 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024