Boyolali (ANTARA) - Tim aparat keamanan terpadu bersama masyarakat Kabupaten Boyolali bergotong royong membantu warga yang menjadi korban angin kencang yang terjadi di Dukuh Banaran, Desa Sempu, Kecamatan Andong, Boyolali , Kamis.

Menurut Kepala Polres Boyolali AKBP Rachmad Nur Hidayat melalui Kasubbag Humas Akp Eddy Lillah tim aparat terpadu yang terdiri dari Polres Boyolali bersama TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Pemerintah Daerah, dan organisasi masyarakat untuk bersama-sama membantu korban memperbaiki rumahnya, pembersihan pohon-pohon tumbang, dan memberikan rasa aman warga pascabencana alam angin kencang di daerah tersebut.

Menurut Eddy Lillah dari hasil pendataan ada 38 rumah warga yang mengalami rusak ringan dan satu lainnya mengalami roboh di bagian dapur akibat diterjang angin kencang yang terjadi di Dukuh Banaran, Desa Sempu Kecamatan Andong, Boyolali, pada Rabu (5/2), sekitar pukul 16.15 WIB.

Namun, peristiwa bencana angin kencang yang disertai hujan deras di daerah tersebut dilaporkan tidak sampai ada korban jiwa.

Tim terpadu bersama masyarakat bergotong royong membantu membenahi rumah korban sebagian besar mengalani rusak ringan di bagian atap rumah. Rumah warga banyak gentingnya yang beterbangan. Petugas juga membantu dengan menyingkirkan sejumlah pohon yang tumbang di jalan-jalan dengan gergaji mesin.

Selain itu, tim terpadu bersama masyarakat juga membersihkan sampah-sampah bekas genting yang berceceran di halaman rumah milik korban.

Kepala Polsek Andong Polres Boyolali Akp Zunaidi mengatakan pihaknya menurunkan seluruh personil dan dibantu Satuan Sabhara Polres Boyolali bersama anggota TNI, BPBD, Pemda dan ormas bahu membahu membantu masyarakat korban bencana alam angin kencang, sejak Kamis pagi.

Menurut Zunaidi bencana alam angin kencang tersebut mengakibatkan 38 rumah rusak ringan dan satu rumah bagian dapur roboh serta pohon-pohon besar tumbang di jalanan, sehingga mengganggu akses jalan desa.

"Para korban yan rumahnya terkena bencana dilakukan perbaikan secara gotong royong dan untuk kebutuhan material Muspika Andong sedang mengupayakan bantuan dengan Pemda Kabupaten Boyolali," katanya.

Menurut dia, peristiwa bencana angin kencang di Dukuh Banaran tersebut ditaksir kerugian materiil kurang lebih sebesar Rp300 juta.

Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat lebih meningkatkan kewaspadaan jika terjadi hujan deras yang disertai angin kencang. Pohon-pohon yang dekat dengan pemukiman atau rumah membahayakan sebaiknya dikurangi dahannya dengan memangkas ranting-rantingnya.

Baca juga: 198 rumah di Boyolali rusak diterjang angin dan tanah longsor
Baca juga: Angin kencang robohkan delapan rumah di Boyolali

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024