Cilacap (ANTARA) - Wilayah Jawa Tengah bagian selatan dan pegunungan tengah sudah mulai memasuki puncak musim hujan menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

"Berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG Stasiun Klimatologi Semarang, puncak musim hujan di sebagian wilayah Jateng, khususnya bagian selatan dan pegunungan tengah, diprakirakan berlangsung bulan Februari sampai Maret 2020," kata analis cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Rendi Krisnawan di Cilacap, Rabu.

Oleh karena itu, dia mengimbau warga yang bermukim di daerah rawan longsor dan banjir mewaspadai kemungkinan terjadi bencana selama puncak musim hujan.

Baca juga: Pendaki Merbabu diminta waspadai hujan deras

Rendi mengatakan, berdasarkan prakiraan cuaca bulan Februari, curah hujan diprakirakan sangat tinggi, lebih dari 500 milimeter, di sebagian kecil wilayah Banyumas bagian utara khususnya sekitar Gunung Slamet, Purbalingga bagian utara, Brebes bagian tenggara, Tegal bagian selatan, Pemalang bagian selatan, Pekalongan bagian selatan, Batang, sebagian kecil Banjarnegara sebelah barat laut, sebagian kecil Wonosobo sebelah selatan, dan sebagian kecil Purworejo.

Sementara di sebagian kecil wilayah Cilacap sebelah timur laut yang berbatasan dengan Brebes, Brebes bagian selatan, sebagian wilayah utara Banyumas, sebagian wilayah utara Purbalingga, sebagian wilayah Banjarnegara terutama utara-timur, sebagian besar wilayah Wonosobo, Purworejo bagian utara, dan sebagian kecil wilayah Kebumen bagian timur laut curah hujan diprakirakan tinggi, berkisar 401 sampai 500 milimeter.

Curah hujan di wilayah pesisir selatan Cilacap hingga Cilacap bagian timur diprakirakan berkisar 201-300 milimeter, termasuk kategori menengah.

"Namun kami mengimbau warga pesisir selatan Cilacap untuk tetap mewaspadai kemungkinan terjadinya peningkatan intensitas hujan pada bulan Februari," katanya. 

Baca juga: Pusat Mitigasi Unsoed berupaya kembangkan kawasan lindung longsor

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024