Jakarta (ANTARA) - Pemeritah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan menghentikan sementara impor barang dari China, terutama makanan dan minuman, menyusul pengumuman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa virus corona sebagai darurat global.
"Berkaitan dengan impor, negara yang terjangkit ini China, sementara harus dihentikan. Bahkan turis pun sudah disetop," ujar Menteri Perdagangan Agus Suparmanto di sela kunjungannya ke Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin.
Ia menambahkan kebijakan itu dalam rangka menahan penyebaran virus corona ke dalam negeri.
Baca juga: Impor Jateng 2019 naik, didominasi produk dari China, Jepang, dan AS
"Bahkan seluruh negara sudah demikian. Ini supaya kita tidak terjangkit. Kita ini kan penduduknya 267 juta jiwa. Jadi harus hati-hati," katanya.
Secara spesifik, Agus menyampaikan impor yang dihentikan sementara itu berkaitan dengan makanan dan minuman. Kebijakan itu berlaku hingga wabah virus corona sudah dapat diselesaikan.
"Spesifiknya berkaitan dengan makanan dan minuman itu harus sementara disetop. Ditundalah. Ya bagi pengusaha harus terima, memang begitu kondisinya," ucapnya.
Ia berharap wabah virus corona dapat segera terselesaikan sehingga keadaan kembali normal tanpa kekhawatiran.
Baca juga: 60.000 ton bawang putih asal China masuk ke Indonesia
"Kita nggak tahu sampai kapan. Yang dulu kejadian SARS itu kan kurang lebih sembilan bulan. Mudah-mudahan lebih cepat dari yang dulu. Kita berdoa semua. Ini kan keadaan force majeure. Kita harus hadapi dengan bijak," kata Agus Suparmanto.
Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan pihaknya akan berupaya memenuhi pasokan pangan di dalam negeri agar tidak terjadi gejolak harga.
"Pak Mendag sudah bilang ini ada persoalan di virus corona yang harus kita waspadai. Jadi, kita siapkan lokal kita. Kita memang men-delay. Tetapi kan tidak boleh kekurangan pasok. Itu yang saya siapkan," ucapnya.
"Berkaitan dengan impor, negara yang terjangkit ini China, sementara harus dihentikan. Bahkan turis pun sudah disetop," ujar Menteri Perdagangan Agus Suparmanto di sela kunjungannya ke Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin.
Ia menambahkan kebijakan itu dalam rangka menahan penyebaran virus corona ke dalam negeri.
Baca juga: Impor Jateng 2019 naik, didominasi produk dari China, Jepang, dan AS
"Bahkan seluruh negara sudah demikian. Ini supaya kita tidak terjangkit. Kita ini kan penduduknya 267 juta jiwa. Jadi harus hati-hati," katanya.
Secara spesifik, Agus menyampaikan impor yang dihentikan sementara itu berkaitan dengan makanan dan minuman. Kebijakan itu berlaku hingga wabah virus corona sudah dapat diselesaikan.
"Spesifiknya berkaitan dengan makanan dan minuman itu harus sementara disetop. Ditundalah. Ya bagi pengusaha harus terima, memang begitu kondisinya," ucapnya.
Ia berharap wabah virus corona dapat segera terselesaikan sehingga keadaan kembali normal tanpa kekhawatiran.
Baca juga: 60.000 ton bawang putih asal China masuk ke Indonesia
"Kita nggak tahu sampai kapan. Yang dulu kejadian SARS itu kan kurang lebih sembilan bulan. Mudah-mudahan lebih cepat dari yang dulu. Kita berdoa semua. Ini kan keadaan force majeure. Kita harus hadapi dengan bijak," kata Agus Suparmanto.
Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan pihaknya akan berupaya memenuhi pasokan pangan di dalam negeri agar tidak terjadi gejolak harga.
"Pak Mendag sudah bilang ini ada persoalan di virus corona yang harus kita waspadai. Jadi, kita siapkan lokal kita. Kita memang men-delay. Tetapi kan tidak boleh kekurangan pasok. Itu yang saya siapkan," ucapnya.