Semarang (ANTARA) - Bank Jateng siap ikut berkontribusi mengenjot petumbuhan ekonomi daerah sesuai dengan target Pemproc Jateng di antaranya dari sisi sektor usaha mikro kecil, menengah, serta yang bersifat komersial dan produktif.
Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno mengatakan dengan keberadaan dewan komisaris yang baru dilantik di Semarang, Jumat (31/1) diharapkan semakin mendukung dan mempercepat pencapaian target tersebut.
Jajaran dewan komisaris tersebut yakni Edhi Chrystanto (Komisaris Utama Independen), Wawan Siswantono, dan Darsono yang keduanya sebagai Komisaris Independen diharapkan lebih bisa memberikan nasihat, arahan, dan mengawasi Bank Jateng lebih baik lagi dalam performanya ke depan.
''Kerja sama dengan dewan komisaris dan direksi yang semakin kohesif saat ini juga akan lebih baik untuk mendukung percepatan pertumbuhan yang ditargetkan pemerintah,'' kata Supriyatno.
Dalam kesempatan tersebut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo selaku keynote speech saat pelantikan dewan komisaris Bank Jateng dan seminar ekonomi Membidik Target Tujuh Persen tersebut meminta seluruh daerah menggenjot perekonomian di wilayahnya dan memanfaatkan insentif yang diberikan pemerintah pusat untuk menarik investor datang.
Ganjar mengakui ada masalah serius dimana investor banyak mengalami hambatan dan menjadi disinsentif mengenai regulasi dan birokrasi ijin yang tumpang tindih di daerah.
''Banyak keinginan investor datang ke Jateng untuk investasi, mari bersama-sama gaspol supaya ekonomi Jateng bisa tumbuh sampai 7 persen. Tujuh ini bukan sebagai angka kuantitatif tapi filosofis pitu- pitulungan karena banyak pihaknya komitmen membantu ya pengusaha, perbankan, pemerintah dan lain-lain,'' kata Ganjar.
Menurut Ganjar, daerah harus terus didorong membangun potensi yang ada dan melakukan percepatan dalam berbagai aspek seperti usulan tanah menjadi sebuah land banking system dimana tanah ini dikelola negara dan bisa diberikan lebih murah, bahkan kalau perlu gratis guna mendorong investasi.
''Kalau ini bisa dilakukan maka saingan kita seperti Vietnam bisa dilawan. Soal pungli juga jadi hambatan, mari kita ubah paradigma dan menghilangkan yang demikian. Kalangan perbankan pun bisa membantu mendorong pertumbuhan perekonomian ini,'' kata Ganjar.
Ganjar juga mengingatkan daerah bisa membuat terobosan untuk mendorong investasi namun jangan sampai industrialisasi dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi merusak tata ruang dan lingkungan, karenanya aspek-aspek lingkungan harus selalu dijaga dan memprioritaskan renewable energy agar bisa menjadi satu konsep sustainable development.
Baca juga: Bank Jateng dukung sistem pembayaran QRIS
Dalam kesempatan tersebut Ekonom UGM Prof Sri Adiningsih optimistis target perekonomian Jateng di angka 7 persen pada tahun 2023 dapat tercapai seiring tren laju pertumbuhan ekonomi yang meningkat dan potensi pendukung Jateng yang luar biasa.
Menurut Sri stabilitas ekonomi makro yang terjaga dan digitalisasi ekonomi yang berkembang cepat di berbagai sektor yang merambah hingga ke kota kecil di perdesaan juga menjadi modal dasar dalam pembangunan.
Dana desa yang terus meningkat, tambah Sri, juga banyak membantu ekonomi daerah khususnya dalam membangun infrastruktur hingga menggairahkan berbagai sektor yang potensial bertumbuh lebih tinggi.
''Jateng termasuk provinsi yang pembangunannya sudah inklusif. Selain dana desa untuk membangun desa tertinggal, banyak proyek strategis nasional yang sudah selesai atau akan dibangun dalam lima tahun ke depan. Dengan bonus demografi yang terjadi nanti maka pemerintah harus mulai fokus ke anak-anak muda sekarang erat dengan digitalisasi yang pertumbuhannya luar biasa,'' demikian Sri Adiningsih.
Baca juga: Bank Jateng bersama Bawaslu salurkan dana hibah
Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno mengatakan dengan keberadaan dewan komisaris yang baru dilantik di Semarang, Jumat (31/1) diharapkan semakin mendukung dan mempercepat pencapaian target tersebut.
Jajaran dewan komisaris tersebut yakni Edhi Chrystanto (Komisaris Utama Independen), Wawan Siswantono, dan Darsono yang keduanya sebagai Komisaris Independen diharapkan lebih bisa memberikan nasihat, arahan, dan mengawasi Bank Jateng lebih baik lagi dalam performanya ke depan.
''Kerja sama dengan dewan komisaris dan direksi yang semakin kohesif saat ini juga akan lebih baik untuk mendukung percepatan pertumbuhan yang ditargetkan pemerintah,'' kata Supriyatno.
Dalam kesempatan tersebut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo selaku keynote speech saat pelantikan dewan komisaris Bank Jateng dan seminar ekonomi Membidik Target Tujuh Persen tersebut meminta seluruh daerah menggenjot perekonomian di wilayahnya dan memanfaatkan insentif yang diberikan pemerintah pusat untuk menarik investor datang.
Ganjar mengakui ada masalah serius dimana investor banyak mengalami hambatan dan menjadi disinsentif mengenai regulasi dan birokrasi ijin yang tumpang tindih di daerah.
''Banyak keinginan investor datang ke Jateng untuk investasi, mari bersama-sama gaspol supaya ekonomi Jateng bisa tumbuh sampai 7 persen. Tujuh ini bukan sebagai angka kuantitatif tapi filosofis pitu- pitulungan karena banyak pihaknya komitmen membantu ya pengusaha, perbankan, pemerintah dan lain-lain,'' kata Ganjar.
Menurut Ganjar, daerah harus terus didorong membangun potensi yang ada dan melakukan percepatan dalam berbagai aspek seperti usulan tanah menjadi sebuah land banking system dimana tanah ini dikelola negara dan bisa diberikan lebih murah, bahkan kalau perlu gratis guna mendorong investasi.
''Kalau ini bisa dilakukan maka saingan kita seperti Vietnam bisa dilawan. Soal pungli juga jadi hambatan, mari kita ubah paradigma dan menghilangkan yang demikian. Kalangan perbankan pun bisa membantu mendorong pertumbuhan perekonomian ini,'' kata Ganjar.
Ganjar juga mengingatkan daerah bisa membuat terobosan untuk mendorong investasi namun jangan sampai industrialisasi dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi merusak tata ruang dan lingkungan, karenanya aspek-aspek lingkungan harus selalu dijaga dan memprioritaskan renewable energy agar bisa menjadi satu konsep sustainable development.
Baca juga: Bank Jateng dukung sistem pembayaran QRIS
Dalam kesempatan tersebut Ekonom UGM Prof Sri Adiningsih optimistis target perekonomian Jateng di angka 7 persen pada tahun 2023 dapat tercapai seiring tren laju pertumbuhan ekonomi yang meningkat dan potensi pendukung Jateng yang luar biasa.
Menurut Sri stabilitas ekonomi makro yang terjaga dan digitalisasi ekonomi yang berkembang cepat di berbagai sektor yang merambah hingga ke kota kecil di perdesaan juga menjadi modal dasar dalam pembangunan.
Dana desa yang terus meningkat, tambah Sri, juga banyak membantu ekonomi daerah khususnya dalam membangun infrastruktur hingga menggairahkan berbagai sektor yang potensial bertumbuh lebih tinggi.
''Jateng termasuk provinsi yang pembangunannya sudah inklusif. Selain dana desa untuk membangun desa tertinggal, banyak proyek strategis nasional yang sudah selesai atau akan dibangun dalam lima tahun ke depan. Dengan bonus demografi yang terjadi nanti maka pemerintah harus mulai fokus ke anak-anak muda sekarang erat dengan digitalisasi yang pertumbuhannya luar biasa,'' demikian Sri Adiningsih.
Baca juga: Bank Jateng bersama Bawaslu salurkan dana hibah