Purwokerto (ANTARA) - Pengamat politik dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Ahmad Sabiq mengingatkan pentingnya menjadi pemilih cerdas saat pilkada serentak 2020 dengan mempertimbangkan calon yang akan dipilih secara objektif.
"Jadilah pemilih yang cerdas, rasional dan berkualitas. Memilih dengan menggunakan akal sehat dan hati nurani," katanya di Purwokerto, Jumat.
Dia mengatakan bahwa dengan menjadi pemilih cerdas berarti masyarakat sadar betul arti penting dirinya sebagai pemilih.
Baca juga: Tiga bakal pasangan perseorangan ikut bimtek pada Pilwakot Surakarta 2020
Baca juga: Rp9,9 triliun anggaran Pilkada Serentak 2020
"Hal itu dapat dilakukan dengan cara mencermati rekam jejak calon-calon dalam pilkada," katanya.
Selain itu, kata dia, masyarakat perlu mempertimbangkan aspek integritas dan kapabilitas calon-calon dalam pilkada.
"Selain itu yang juga harus menjadi perhatian adalah masyarakat jangan tergoda dengan iming-iming politik uang," katanya.
Selain itu dia juga mengingatkan agar masyarakat dalam menggunakan pilihannya memang sudah melalui pertimbangan matang.
"Masyarakat perlu membedah semuanya, visi misi calon, guna memilih calon pemimpin yang terbaik, dengan menggunakan akal sehat," katanya.
Tujuannya, kata dia, agar pelaksanaan pesta demokrasi berjalan dengan sukses dan berkualitas.
Yang terpenting, kata dia, masyarakat harus menggunakan hak pilih masing-masing dengan sebaik-baiknya.
"Pilihan masyarakat akan menentukan masa depan pembangunan daerah sehingga masyarakat harus ikut berpartisipasi dalam pilkada dan menggunakan hak pilihnya dengan baik," katanya.
Sementara itu dia juga mengajak masyarakat untuk merayakan pilkada serentak 2020 dengan penuh riang gembira.
"Semuanya bisa dimulai dari diri sendiri misalkan dengan ikut berpartisipasi menggunakan hak suara dan tidak terpengaruh berita hoaks atau disinformasi," katanya.