Semarang (ANTARA) - Bank Jateng bersama Pemkab Pati sukses menerapkan transaksi nontunai di lingkungan pemerintah daerah setempat sejak dua tahun lalu (2020 memasuki tahun ketiga).
Pemimpin Bank Jateng Cabang Pati Isnu Widiyantoro menyampaikan terima kasih kepada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) yang telah melaksanakan dan mensukseskan kegiatan transaksi nontunai.
Penerapan transaksi nontunai, kata Isnu, bertujuan untuk mencegah terjadinya penyimpangan dan mencegah kebocoran anggaran, sehingga pendapatan daerah akan meningkat dan mencegah kebocoran anggaran.
Hal tersebut disampaikan Isnu pada evaluasi transaksi nontunai di salah satu hotel di Magelang, Jumat (17/1) yang dihadiri Bupati Pati Haryanto, Sekretaris Daerah Kabupaten Pati Suharyono serta Kepala BPKAD Kabupaten Pati Turi Atmoko selaku narasumber dalam acara tersebut.
Bupati berharap, itikad baik yang sudah berjalan dalam menghindari penyelewengan di lingkungan birokrasi dapat terus dijalankan dan ditingkatkan.
Baca juga: Bank Jateng buka kas di UNS
Sekretaris Daerah Kabupaten Pati Suharyono menjelaskan transaksi nontunai memiliki keuntungan yaitu seluruh aliran uang dari bendahara dapat terlihat secara menyeluruh dan penarikan retribusi memiliki andil yang besar.
“Dulu banyak kebocoran, namun semenjak transaksi nontunai, retribusi seperti di pasar bisa masuk ke kas daerah secara maksimal,” kata Suharyono.
Kepala BPKAD Pati Turi Atmoko menambahkan mulai Februari 2020 pembayaran gaji akan langsung dipindahkan dari Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) ke rekening masing-masing ASN.
“Dalam hal pemotongan gaji yang selama ini dilakukan bendahara gaji, serta rekomendasi terkait pinjaman pada lembaga keuangan nantinya tidak lagi diberikan oleh bendahara gaji dan kepala OPD akan tetapi berkoordinasi dengan Bank Jateng," jelas Turi.
Selanjutnya, tambah Turi, akan dilaksanakan MoU antara Sekda dan Pemimpin Bank Jateng Cabang Pati untuk pelaksanaan rekening PAKK yang selama ini diterimakan oleh bendahara gaji, ke depan pengelolaannya dilakukan untuk peningkatan SDM.
Dalam kesempatan tersebut Pemerintah Kabupaten Pati bersama Bank Jateng Cabang Pati memberikan reward kepada tiga OPD dengan prosentase penggunaan nontunai terbaik yakni Dinas Arpus, DPUTR, dan Disdikbud.
Baca juga: Bank Jateng dukung sistem pembayaran QRIS
Pemimpin Bank Jateng Cabang Pati Isnu Widiyantoro menyampaikan terima kasih kepada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) yang telah melaksanakan dan mensukseskan kegiatan transaksi nontunai.
Penerapan transaksi nontunai, kata Isnu, bertujuan untuk mencegah terjadinya penyimpangan dan mencegah kebocoran anggaran, sehingga pendapatan daerah akan meningkat dan mencegah kebocoran anggaran.
Hal tersebut disampaikan Isnu pada evaluasi transaksi nontunai di salah satu hotel di Magelang, Jumat (17/1) yang dihadiri Bupati Pati Haryanto, Sekretaris Daerah Kabupaten Pati Suharyono serta Kepala BPKAD Kabupaten Pati Turi Atmoko selaku narasumber dalam acara tersebut.
Bupati berharap, itikad baik yang sudah berjalan dalam menghindari penyelewengan di lingkungan birokrasi dapat terus dijalankan dan ditingkatkan.
Baca juga: Bank Jateng buka kas di UNS
Sekretaris Daerah Kabupaten Pati Suharyono menjelaskan transaksi nontunai memiliki keuntungan yaitu seluruh aliran uang dari bendahara dapat terlihat secara menyeluruh dan penarikan retribusi memiliki andil yang besar.
“Dulu banyak kebocoran, namun semenjak transaksi nontunai, retribusi seperti di pasar bisa masuk ke kas daerah secara maksimal,” kata Suharyono.
Kepala BPKAD Pati Turi Atmoko menambahkan mulai Februari 2020 pembayaran gaji akan langsung dipindahkan dari Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) ke rekening masing-masing ASN.
“Dalam hal pemotongan gaji yang selama ini dilakukan bendahara gaji, serta rekomendasi terkait pinjaman pada lembaga keuangan nantinya tidak lagi diberikan oleh bendahara gaji dan kepala OPD akan tetapi berkoordinasi dengan Bank Jateng," jelas Turi.
Selanjutnya, tambah Turi, akan dilaksanakan MoU antara Sekda dan Pemimpin Bank Jateng Cabang Pati untuk pelaksanaan rekening PAKK yang selama ini diterimakan oleh bendahara gaji, ke depan pengelolaannya dilakukan untuk peningkatan SDM.
Dalam kesempatan tersebut Pemerintah Kabupaten Pati bersama Bank Jateng Cabang Pati memberikan reward kepada tiga OPD dengan prosentase penggunaan nontunai terbaik yakni Dinas Arpus, DPUTR, dan Disdikbud.
Baca juga: Bank Jateng dukung sistem pembayaran QRIS