Pati (ANTARA) - Gerakan Pemuda Ansor dan Nahdlatul Ulama Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mendukung polisi merazia tempat hiburan kafe dan karaoke yang berdampak buruk di tengah masyarakat, bahkan  ada dugaan menjadi ajang peredaran minuman keras dan prostitusi terselubung.

"Keberadaan tempat-tempat hiburan kafe dan karaoke disinyalir memang memberikan dampak negatif bagi masyarakat," kata Ketua GP Ansor Pati Itqonul Hakim di sela-sela bersilaturahmi dengan Kapolres Pati AKBP Bambang Yudhantara Salamun di Pati, Senin.

Ia mengakui sejak AKBP Bambang Yudhantara Salamun menjabat, banyak pemberitaan tentang kegiatan dari jajaran Polres Pati yang gencar melakukan penindakan terhadap penyakit masyarakat, seperti judi, minuman keras, dan prostitusi.

"Jika diperlukan, Ansor dan anggota Banser siap menjadi garda depan," ujarnya.

Terlebih lagi, lanjut dia, tempat hiburan malam tersebut sebenarnya sudah tidak memiliki izin atau ilegal. Kendati demikian, tempat hiburan itu masih tetap buka meskipun Perda Nomor 8 Tahun 2013 tentang Kepariwisataan, Pemkab Pati tidak mengeluarkan izin kepada para pemilik usaha karaoke.

Sementara itu, Ketua Tanfiziah PCNU Pati Yusuf Hasyim juga mendukung Polres Pati yang mulai meningkatkan razia di sejumlah tempat hiburan malam.

Menurut dia, memerangi kemaksiatan butuh upaya yang nyata dan sikap yang tegas dari para pemimpin dan pejabat pemegang kebijakan.

Nahdlatul Ulama Kabupaten Pati juga menyampaikan apreasiasi terhadap komitmen Kapolres Pati yang baru beserta jajarannya untuk memberantas penyakit masyarakat.

Upaya Polres Pati ini diharapkan juga bukan hanya bersifat insidental, melainkan berkomitmen yang betul-betul untuk menindak tegas segala bentuk kejahatan dan kemaksiatan di Kabupaten Pati, khususnya tempat-tempat hiburan karaoke ilegal dan kafe yang menyediakan layanan prostitusi terselubung. 

 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024