Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberangkatkan 100 sukarelawan dari berbagai unsur untuk membantu penanganan pascabanjir di DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Pemberangkatan sukarelawan gabungan ke dua provinsi yang dilanda banjir tersebut dilakukan Ganjar usai menggelar apel pagi bersama di halaman Kantor Gubernur Jateng Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Senin.
Sukarelawan gabungan itu juga terdiri atas unsur BPBD kabupaten/kota, PMI, Tagana, Nahdlatul Ulama, dan Muhammadiyah.
Baca juga: BNPB: Korban meninggal banjir di Jabodetabek bertambah menjadi 53 orang
"Kemarin kita sudah mengirimkan logistik, hari ini, kami kirimkan personel dengan harapan mereka dapat membantu menyelesaikan hal-hal yang ada di lokasi banjir itu. Mereka orang-orang hebat dan terlatih, pasti bisa mendayagunakan kemampuannya di lokasi bencana," kata dia.
Ia menjelaskan para sukarelawan tersebut akan ditugaskan ikut membantu penanganan pascabanjir di Jakarta dan Jabar selama satu minggu, namun apabila masih dibutuhkan, maka bisa saja diperpanjang waktu penugasan.
"Mereka akan di sana selama seminggu, sambil kita evaluasi apakah harus diperpanjang atau tidak. Nanti akan terus kami komunikasikan," ujarnya.
Pemberangkatan sukarelawan gabungan ke dua provinsi yang dilanda banjir tersebut dilakukan Ganjar usai menggelar apel pagi bersama di halaman Kantor Gubernur Jateng Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Senin.
Sukarelawan gabungan itu juga terdiri atas unsur BPBD kabupaten/kota, PMI, Tagana, Nahdlatul Ulama, dan Muhammadiyah.
Baca juga: BNPB: Korban meninggal banjir di Jabodetabek bertambah menjadi 53 orang
"Kemarin kita sudah mengirimkan logistik, hari ini, kami kirimkan personel dengan harapan mereka dapat membantu menyelesaikan hal-hal yang ada di lokasi banjir itu. Mereka orang-orang hebat dan terlatih, pasti bisa mendayagunakan kemampuannya di lokasi bencana," kata dia.
Ia menjelaskan para sukarelawan tersebut akan ditugaskan ikut membantu penanganan pascabanjir di Jakarta dan Jabar selama satu minggu, namun apabila masih dibutuhkan, maka bisa saja diperpanjang waktu penugasan.
"Mereka akan di sana selama seminggu, sambil kita evaluasi apakah harus diperpanjang atau tidak. Nanti akan terus kami komunikasikan," ujarnya.
Baca juga: Polda Jateng kirim tiga truk bantuan korban banjir ke Jakarta
Orang nomor satu di Jateng itu, menegaskan pengiriman bantuan, baik logistik maupun sukarelawan ke Jakarta dan Jabar, sebatas misi kemanusiaan karena saat Jateng dilanda tanah longsor besar di Banjarnegara beberapa tahun lalu, bantuan dari seluruh Indonesia juga mengalir.
"Bencana ini mengasah kepekaan dan kesolidan kita bersama. Semoga, kemarahan rakyat dapat kita reduksi dengan pengiriman bantuan ini sehingga akan mengurangi orang mencaci, memaki atau membuli. Mari kita saling tolong menolong sebagai anak bangsa," katanya.
Kepada para sukarelawan yang berangkat, Ganjar berpesan agar dapat menjaga nama baik Jawa Tengah dan diminta tidak merepotkan pihak Jakarta dan Jabar serta harus siap lahir batin.
"Saya percaya anda semua adalah orang yang terlatih. Segera membantu, jangan lupa laporkan perkembangan secara rutin. Ini tidak hanya cerita menolong, namun akan menjadi ibadah anda semuanya," katanya.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Jateng Sudaryanto menambahkan 100 sukarelawan akan dibagi menjadi dua, yakni 50 personel diperbantukan di Jakarta, sedangkan sisanya di Jawa Barat.
"Tidak menutup kemungkinan nanti mereka akan dipindahkan ke lokasi lain apabila memang dibutuhkan. Misalnya saat Jakarta sudah selesai, maka tim Jakarta akan dipindahkan untuk membantu yang ada di Jabar," ujarnya.
Baca juga: Pekalongan fokus penanganan bah di wilayah langganan banjir
Baca juga: Jateng kirim bantuan untuk korban banjir di tiga provinsi
Orang nomor satu di Jateng itu, menegaskan pengiriman bantuan, baik logistik maupun sukarelawan ke Jakarta dan Jabar, sebatas misi kemanusiaan karena saat Jateng dilanda tanah longsor besar di Banjarnegara beberapa tahun lalu, bantuan dari seluruh Indonesia juga mengalir.
"Bencana ini mengasah kepekaan dan kesolidan kita bersama. Semoga, kemarahan rakyat dapat kita reduksi dengan pengiriman bantuan ini sehingga akan mengurangi orang mencaci, memaki atau membuli. Mari kita saling tolong menolong sebagai anak bangsa," katanya.
Kepada para sukarelawan yang berangkat, Ganjar berpesan agar dapat menjaga nama baik Jawa Tengah dan diminta tidak merepotkan pihak Jakarta dan Jabar serta harus siap lahir batin.
"Saya percaya anda semua adalah orang yang terlatih. Segera membantu, jangan lupa laporkan perkembangan secara rutin. Ini tidak hanya cerita menolong, namun akan menjadi ibadah anda semuanya," katanya.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Jateng Sudaryanto menambahkan 100 sukarelawan akan dibagi menjadi dua, yakni 50 personel diperbantukan di Jakarta, sedangkan sisanya di Jawa Barat.
"Tidak menutup kemungkinan nanti mereka akan dipindahkan ke lokasi lain apabila memang dibutuhkan. Misalnya saat Jakarta sudah selesai, maka tim Jakarta akan dipindahkan untuk membantu yang ada di Jabar," ujarnya.
Baca juga: Pekalongan fokus penanganan bah di wilayah langganan banjir
Baca juga: Jateng kirim bantuan untuk korban banjir di tiga provinsi