Temanggung (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Temanggung melakukan tes urine terhadap pengemudi angkutan umum di Terminal Madureso Temanggung, Jawa Tengah, Senin.
Selain melakukan tes urine, petugas kesehatan dari BNNK Temanggung juga memeriksa kesehatan para pengemudi dengan mengukur tekanan darah mereka.
Kepala BNNK Temanggung AKBP Reni Puspita mengatakan bahwa tes urine sebagai upaya deteksi dini terhadap para pengemudi yang menggunakan narkoba.
"Jika ditemukan sopir yang menggunakan narkoba, kami segera melakukan penanganan," katanya.
Menurut dia, tes urine bagi para pengemudi angkutan umum tersebut telah kesekian kalinya dilakukan. Bahkan, setiap momentum hari besar atau liburan panjang kegiatan tersebut menjadi kegiatan yang wajib.
"Kami memang menyasar para pengamudi karena penyalahgunaan barang haram tersebut sering kali dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kesibukan tinggi dan membutuhkan stamina tambahan. Bisa saja mereka menggunakan barang tersebut untuk meningkatkan stamina saat membawa angkutannya," kata Reni.
Namun, lanjut dia, hal tersebut justru membahayakan bagi para penumpangnya karena obat tersebut justru memiliki efek negatif untuk tubuh.
Pengelola bus Suryani mendukung upaya BNNK dalam melakukan pencegahan dini terhadap para sopir angkutan.
"Kami sangat mendukung program ini karena dengan adanya kegiatan semacam ini kami berharap kru kami justru bersih dari narkoba," katanya.
Kegiatan pencegahan tersebut, menurut dia, akan memiliki dampak positif bagi pelayanan usahanya sekaligus demi keselamatan penumpang.
Selain melakukan tes urine, petugas kesehatan dari BNNK Temanggung juga memeriksa kesehatan para pengemudi dengan mengukur tekanan darah mereka.
Kepala BNNK Temanggung AKBP Reni Puspita mengatakan bahwa tes urine sebagai upaya deteksi dini terhadap para pengemudi yang menggunakan narkoba.
"Jika ditemukan sopir yang menggunakan narkoba, kami segera melakukan penanganan," katanya.
Menurut dia, tes urine bagi para pengemudi angkutan umum tersebut telah kesekian kalinya dilakukan. Bahkan, setiap momentum hari besar atau liburan panjang kegiatan tersebut menjadi kegiatan yang wajib.
"Kami memang menyasar para pengamudi karena penyalahgunaan barang haram tersebut sering kali dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kesibukan tinggi dan membutuhkan stamina tambahan. Bisa saja mereka menggunakan barang tersebut untuk meningkatkan stamina saat membawa angkutannya," kata Reni.
Namun, lanjut dia, hal tersebut justru membahayakan bagi para penumpangnya karena obat tersebut justru memiliki efek negatif untuk tubuh.
Pengelola bus Suryani mendukung upaya BNNK dalam melakukan pencegahan dini terhadap para sopir angkutan.
"Kami sangat mendukung program ini karena dengan adanya kegiatan semacam ini kami berharap kru kami justru bersih dari narkoba," katanya.
Kegiatan pencegahan tersebut, menurut dia, akan memiliki dampak positif bagi pelayanan usahanya sekaligus demi keselamatan penumpang.