Semarang (ANTARA) - Peringatan Hari Ibu diharapkan menjadi momentum bagi seluruh perempuan untuk terus bisa lebih berdaya dan menjadikan seluruh pihak memberikan dukungan kepada kelompok perempuan.

"Jadikan momentum Hari Ibu ini sebagai momentum bagi perempuan di seluruh pelosok tanah air agar bisa berdaya. Ketika perempuan sudah berdaya, harapannya bisa 'menggelinding' dan dapat memberdayakan perempuan yang lain," kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayo pada pembukaan pameran dalam rangkaian peringatan Hari Ibu ke 91 di Kawasan Kota Lama Semarang, Sabtu.

Bintang menegaskan bahwa perempuan harus berani bermimpi, sehingga harus maju melangkah demi langkah untuk mewujudkan mimpi mereka.

"Perempuan berhak punya mimpi dan berhak untuk mewujudkan mimpi-mimpi mereka," tegas Bintang dalam kegiatan yang juga dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin dan Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti.

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan kerja sama dengan Komnas Perempuan sebagai salah satu wujud untuk terus meningkatkan kualitas para perempuan.

Terkait dengan perempuan-perempuan yang menjadi warga binaan sebuah lembaga pemasyarakatan, Bintang menegaskan mereka juga mendapatkan perhatian dari pemerintah sesuai dengan haknya sebagai warga negara Indonesia.

"Besok (puncak peringatan Hari Ibu ke 91,red) akan ada pagelaran tari perempuan binaan  LP Bedhoyo Makaryo Utomo. Mereka warga binaan terus mendapatkan beragam pelatihan, agar mereka begitu keluar dari LP telah siap," kata Bintang.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengaku berterima kasih kepada Kementerian PPPA yang telah memilih Kawasan Kota Lama Semarang sebagai tempat penyelenggaran peringatan Hari Ibu (PHI) ke-91.

Hal sama juga disampaikan Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti yang optimistis penyelenggaraan PHI ke-91 bisa memberikan dampak positif terutama para perempuan di Kota Semarang.

Pemkot Semarang, tambah Hevearita, sangat mendukung penyelesaian masalah perempuan salah satunya dengan alokasi APBD. Selain itu, ada juga anggaran untuk PKK dari mulai tingkat kelurahan, kecamatan, dan kota yang bisa dicontoh oleh kabupaten kota lainnya.

"Kami memberikan fasilitas usaha bagi para perempuan dengan harapan minimal mereka bisa beli lipstik dan bedak," kata Hevearita.(Kom)
Baca juga: Jateng berkomitmen dorong pemberdayaan perempuan
Baca juga: Tujuh inovator pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak terima penghargaan di Hari Ibu


Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024