Semarang (ANTARA) - Sebanyak tujuh inovator dalam pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak menerima penghargaan pada peringatan Hari Ibu yang dipusatkan di Kawasan Kota Lama Semarang selama dua hari Sabtu-Minggu, 21-22 Desember 2019.

Penghargaan untuk ke tujuh inovator tersebut diserahkan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayo, didampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti, di Semarang, Sabtu.

Ketujuh inovator tersebut telah melewati sejumlah penilaian salah satunya lolos dalam “The Best 17” Penghargaan Inovasi Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, kemudian dikerucutkan kembali hanya menjadi tujuh yang dilakukan oleh tim penilai.

Tim penilai bersifat independen, melakukan verifikasi, dan kunjungan lokasi (site visit) atas semua inovator yang memperoleh penghargaan “The Best 17” pada tanggal 18 November sampai dengan 8 Desember 2019.

Setiap inovator yang didatangi tim penilai wajib memenuhi persyaratan hadir secara fisik di lokasi, mempresentasikan inovasi sesuai dengan proposal yang diajukan, dan menjawab pertanyaan tim penilai.

Selain itu, setiap inovator diminta memberikan data-data pendukung inovasi berupa dokumen lembaga, laporan kegiatan inovasi, dokumen dan data sebelum inovasi, serta dokumen dan data sesudah inovasi.

Setelah tim penilai melakukan penilaian terhadap semua inovator “The Best 17” terpilihlah “The Best 7” Penghargaan Inovasi Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Ketujuh inovator tersebut, pertama: Kota Medan, Sumatera Utara dengan inovasinya di bidang pendidikan bagi anak tunanetra dan tunaganda (inovator: Marilyn Lie/Yayasan Pendidikan Dwituna Harapan Baru).

Kedua, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara dengan inovasi pemberdayaan buta aksara terhadap masyarakat khususnya perempuan (inovator: Patimah/Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Cendana).

Ketiga, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung dengan inovasi Program PEDAKE atau Penyuluhan dan Keterampilan dalam membangun karakter korban kekerasan pada perempuan dan anak (inovator: Nurmala Dewi Hernawati/Yayasan Nurmala Dewi Lestari).

Keempat, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan dengan inovasi rumah kreatif dan pintar, pembinaan dan pendampingan masyarakat, fokus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan anak bermasalah (inovator: Muhammad Aripin/Yayasan Rumah Kreatif dan Pintar).

Kelima, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah dengan inovasi TATULITI atau Tabungan Tulang dan Kulit Ikan serta pelatihan pengolahan hasil perikanan berbasis zero waste concept atau tanpa Limbah (inovator: Aqiedah Wahyuni/Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) MEFS Foods Snacks.

Keenam, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara dengan inovasi pemberdayaan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) perempuan dan anak (inovator:Elisabeth Ruru/Layanan Kesejahteraan Sosial (LKS) My Hope.

Ketujuh, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat dengan inovasi ekowisata berbasis masyarakat, fokus pemberdayaan perempuan (inovator: Anna R. Septiana/Yayasan Maniambyan Raja Ampat (MARA).(Kom)

Baca juga: Dibanding beribu nasihat, keteladanan ibu lebih efektif dalam pendidikan karakter

Baca juga: Peringatan Hari Ibu 2019 dipusatkan di Kota Lama Semarang


Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024