Purwokerto (ANTARA) - Sejumlah reporter cilik mempertanyakan besaran gaji seorang dosen saat bertemu Dosen Muda Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Akhmad Fauzan, S.Pd., M.Pd. di SMP Muhammadiyah Kembaran, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin.

"Untuk jadi dosen, dulunya bagaimana Bapak? Pernah enggak Bapak stres? Berapa gaji Bapak?" tanya salah seorang siswa Kelas IX SMP Muhammadiyah Kembaran, Rangga Irawan saat mengikuti pelatihan jurnalistik yang bertajuk "Pelatihan Pengelolaan Majalah Sekolah" bersama 41 pelajar lainnya.

Pertanyaan tersebut membuat Dosen Pendidikan Bahasa Indonesia UMP Akhmad Fauzan yang sedang melakukan kegiatan pengabdian masyarakat itu terkejut.

Kendati demikian, dia tetap berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan para reporter cilik tersebut di samping menjelaskan dasar-dasar jurnalistik untuk siswa SMP.

Baca juga: Guru besar ini dikukuhkan di kebun kelapa kopyor

"Apa yang dimaksud jurnalistik? Kata jurnalistik berasal dari kata journalistic yang berarti kegiatan kewartawanan atau pemberitaan," katanya.

Dalam hal ini, kata dia, jurnalistik merupakan proses kegiatan mengolah, menulis, serta menyebarluaskan berita melalui media massa.

"Lalu, apa itu media massa? Media massa di antaranya media elektronik seperti radio dan televisi, media cetak seperti majalah, tabloid, dan koran serta media online atau dalam jaringan (daring) internet," jelasnya.

Baca juga: Kopma Lebah UMP hadirkan motivator inspiratif milenial

Ia mengatakan dalam berita lengkap itu memiliki unsur 5W + 1 H, yakni What (Apa yang terjadi), Who (Siapa pelaku atau orang yang terlibat dalam kejadian itu), When  (Kapan kejadiannya), Where (Di mana terjadinya), Why (Kenapa hal itu terjadi), dan How (Bagaimana proses kejadiannya).  

Dalam dunia jurnalistik, kata dia, fakta dalam berita biasanya berupa kejadian atau peristiwa, namun dapat juga berupa suatu kecenderungan, situasi, kondisi, dan interpretasi yang benar-benar dinyatakan oleh sebuah sumber berita, bukan pernyataan sang wartawan, penulis, atau redaktur.

Fauzan meminta mereka untuk bisa meneladani orang-orang yang sudah berhasil, kerja keras, rajin belajar, ketekunan, hingga kejujuran yang akan jadi modal sebagai pemimpin kelak. Dia juga meminta anak-anak untuk tetap terus belajar dan menerapkan pola hidup sehat.(tgr)

Baca juga: Puluhan lukisan karya anak berkebutuhan khusus dipamerkan di UMP
Baca juga: UMP luncurkan Pusat Studi Dakwah Komunitas

Pewarta : KSM
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024