Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang memberangkatkan lima keluarga bertransmigrasi ke Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan Timur, Senin.

Bupati Batang Wihaji di Batang, Senin, mengatakan bahwa para calon transmigran tersebut sebelumnya diseleksi dan mendapatkan pelatihan bertani sebagai bekal mereka menjalani kehidupan di sana (Provinsi Kaltim).

"Para transmigran, tentunya sudah melakukan renungan panjang serta yakin ada tempat yang lebih baik untuk meningkatkan taraf hidupnya," katanya saat pemberangkatan para calon transmigran.

Pemerintah, tambah dia berkewajiban memberikan fasilitas dan melakukan memonitoring transmigran agar programnya bisa sukses dan mereka dapat hidup lebih baik lagi.

Menurut dia, para calon transmigran yang mengikuti program transmigrasi ini merupakan keinginan mereka sendiri dan melalui seleksi, serta pelatihan pertanian dari pemerintah untuk bekal bertani di lokasi transmigran.

"Sekarang zaman sudah modern, jika kangen dengan keluarga (para transmigran) bisa telepon. Yang penting semangat, tekun bekerja, saya yakin kalian akan suskses," pesan Wihaji.

Baca juga: Selain rumah Rp65 juta dan lahan 2 hektare, ini fasilitas yang didapat transmigran

Baca juga: Ganjar kunjungi transmigran Jateng di Kalimantan Tengah

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Batang, Tulyono mengatakan pada 2019, pemkab mendapat kuota program transmigrasi sebanyak lima keluarga dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

"Setelah kita buka pendaftaran dan seleksi dari awal tahun sampai dengan pertengahan tahun 2019, ada lima keluarga betul bersedia bertransmigrasi," katanya.

Adapun sebanyak 5 keluarga adalah Budi Utomo (34) warga Desa Kalibalik, Kecamatan Banyuputih, Agus Salin (35) warga Kecamatan Tersono, Hudiyono (47) dan Subkhi (49) warga Kecamatan Bawang, serta Susanto (27) Kecamatan Tersono.

"Adapun fasilitas yang diberikan pada pada transmigran berupa rumah siap huni ukuran 3 meter x 6 meter, listrik tenaga surya, tanah seluas 2 hektare dan bantuan biaya hidup selama 1 tahun, serta bantuan alat pertanian dan bantuan bibit pertanian," jelasnya.

Pewarta : Kutnadi
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024