Semarang (ANTARA) - BPJS Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK Cabang Semarang Pemuda menyerahkan kartu kepesertaan secara simbolis kepada 2.000 pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) serta koperasi pada acara pelantikan pengurus Gerai Kopimi Semarang.
"Kami terus mendukung program pemerintah dalam pengembangan UMKM dan koperasi. Harapannya mereka dapat terlindungi dengan program jaminan sosial ketenagakerjaan," Kata Pps Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Semarang Pemuda Dolik Yulianto usai penyerahan secara simbolis kartu kepesertaan di Semarang, Senin.
Dolik mengakui penyerahan kartu BPJS Ketenagakerjaan tersebut buah dari kerja sama dengan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang serta BNI Cabang Undip Semarang.
Seusai penyerahan kartu kepesertaan, dalam kesempatan tersebut BPJS Ketenagakerjaan juga memberikan edukasi mengenai program jaminan sosial ketenagakerjaan dan mengagendakan edukasi program yang sama hingga tingkat kelurahan.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang Bambang Suranggono menambahkan di Kota Semarang tercatat ada 699 koperasi dan 17.241 pelaku UMKM yang
telah mengantongi izin (potensinya bisa mencapai 50.000 UMKM di Semarang, karena belum mengurus izin).
"Dalam kesempatan kali ini, secara simbolis 2.000 yang mendapatkan kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan dan ada 1.000 pelaku UMKM yang tidak diikutkan pada kesempatan ini. Jadi total yang menerima kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan ada 3.000 pelaku," kata Bambang.
Baca juga: HUT Ke-42, BPJAMSOSTEK Semarang Pemuda rayakan bersama peserta
Bambang menjelaskan pada bulan pertama, seluruh pelaku UMKM yang mendapatkan kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan tersebut akan mendapatkan dana bantuan CSR dari BNI untuk pembayaran iuran dan diharapkan pada berikutnya dapat mandiri.
"Ada dua program yang kami daftarkan yakni jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan jaminan kematian (Jkm). Harapannya bisa seluruh pelaku UMKM bisa mendapatkan kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan," kata Bambang.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi seusai melantikan pengurus Gerai Kopimi Semarang menyampaikan pentingnya peran koperasi dan UMKM dalam pengembangan ekonomi karena jumlah lapangan kerja dengan pekerja belum sesuai.
"Pembukaan PNS kali ini sebanyak 400 orang, tetapi yang daftar 5.000 orang. Nah, yang 4.600 orang kemana? ya sektor UMKM yang bisa menjadi jawabannya. Kalian jangan khawatir dan harus optimis. Jalin komunikasi yang baik, sehingga mudah mendapatkan informasi dan akses untuk mengikuti beragam pelatihan," kata Hendrar Prihadi.
Selain kartu peserta, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dalam kesempatan tersebut juga menyerahkan secara simbolis santunan kematian kepada perwakilan ahli waris dari Imanul Yaqin (55) sebesar Rp24 juta.
Imanul Yaqin meninggal karena kecelakaan di luar jam kerja, Hari Minggu. Imanul Yaqin baru didaftarkan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan empat bulan lalu.
Penyerahan jaminan kematian pada kesempatan tersebut diwakili oleh Djailani selaku perwakilan manajemen PT Poci Kreasi Mandiri tempat almarhum sebelumnya bekerja.
"Almarhum merupakan mitra kami, PT Poci Kreasi Mandiri. Pekerja, kami daftarkan dua program BPJS Ketenagakerjaan yakni program jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (Jkm). Kami bersyukur meskipun baru didaftarkan, ahli waris bisa tetap menerima manfaat dari program BPJS Ketenagakerjaan," kata Djailani.
Baca juga: BPJAMSOSTEK Semarang Pemuda genjot kepesertaan non-ASN
"Kami terus mendukung program pemerintah dalam pengembangan UMKM dan koperasi. Harapannya mereka dapat terlindungi dengan program jaminan sosial ketenagakerjaan," Kata Pps Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Semarang Pemuda Dolik Yulianto usai penyerahan secara simbolis kartu kepesertaan di Semarang, Senin.
Dolik mengakui penyerahan kartu BPJS Ketenagakerjaan tersebut buah dari kerja sama dengan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang serta BNI Cabang Undip Semarang.
Seusai penyerahan kartu kepesertaan, dalam kesempatan tersebut BPJS Ketenagakerjaan juga memberikan edukasi mengenai program jaminan sosial ketenagakerjaan dan mengagendakan edukasi program yang sama hingga tingkat kelurahan.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang Bambang Suranggono menambahkan di Kota Semarang tercatat ada 699 koperasi dan 17.241 pelaku UMKM yang
telah mengantongi izin (potensinya bisa mencapai 50.000 UMKM di Semarang, karena belum mengurus izin).
"Dalam kesempatan kali ini, secara simbolis 2.000 yang mendapatkan kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan dan ada 1.000 pelaku UMKM yang tidak diikutkan pada kesempatan ini. Jadi total yang menerima kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan ada 3.000 pelaku," kata Bambang.
Baca juga: HUT Ke-42, BPJAMSOSTEK Semarang Pemuda rayakan bersama peserta
Bambang menjelaskan pada bulan pertama, seluruh pelaku UMKM yang mendapatkan kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan tersebut akan mendapatkan dana bantuan CSR dari BNI untuk pembayaran iuran dan diharapkan pada berikutnya dapat mandiri.
"Ada dua program yang kami daftarkan yakni jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan jaminan kematian (Jkm). Harapannya bisa seluruh pelaku UMKM bisa mendapatkan kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan," kata Bambang.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi seusai melantikan pengurus Gerai Kopimi Semarang menyampaikan pentingnya peran koperasi dan UMKM dalam pengembangan ekonomi karena jumlah lapangan kerja dengan pekerja belum sesuai.
"Pembukaan PNS kali ini sebanyak 400 orang, tetapi yang daftar 5.000 orang. Nah, yang 4.600 orang kemana? ya sektor UMKM yang bisa menjadi jawabannya. Kalian jangan khawatir dan harus optimis. Jalin komunikasi yang baik, sehingga mudah mendapatkan informasi dan akses untuk mengikuti beragam pelatihan," kata Hendrar Prihadi.
Selain kartu peserta, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dalam kesempatan tersebut juga menyerahkan secara simbolis santunan kematian kepada perwakilan ahli waris dari Imanul Yaqin (55) sebesar Rp24 juta.
Imanul Yaqin meninggal karena kecelakaan di luar jam kerja, Hari Minggu. Imanul Yaqin baru didaftarkan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan empat bulan lalu.
Penyerahan jaminan kematian pada kesempatan tersebut diwakili oleh Djailani selaku perwakilan manajemen PT Poci Kreasi Mandiri tempat almarhum sebelumnya bekerja.
"Almarhum merupakan mitra kami, PT Poci Kreasi Mandiri. Pekerja, kami daftarkan dua program BPJS Ketenagakerjaan yakni program jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (Jkm). Kami bersyukur meskipun baru didaftarkan, ahli waris bisa tetap menerima manfaat dari program BPJS Ketenagakerjaan," kata Djailani.
Baca juga: BPJAMSOSTEK Semarang Pemuda genjot kepesertaan non-ASN