Temanggung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mengajukan permintaan tambahan pasokan elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram sebanyak 10 persen dari kuota bulanan menjelang perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
"Hal ini untuk mengantisipasi lonjakan permintaan gas menjelang Perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020," kata Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Pemkab Temanggung, Sunardi di Temanggung, Jumat.
Ia menyebutkan kuota bulanan elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram yang diterima Kabupaten Temanggung saat ini sebanyak 20 ribu tabung.
Baca juga: Pertamina tambah stok jelang Natal dan Tahun Baru
"Tambahan pasokan nanti tergantung pada situasi pasar, Pertamina akan langsung menyalurkan ke agen. Tapi kuotanya terbatas," katanya.
Sebelumnya, Pemkab Temanggung juga telah meminta tambahan kuota BBM bersubsidi tersebut saat panen tembakau dan Hari Raya Idul Fitri 2019.
"Waktu itu Pertamina memberikan tambahan pasokan 10 persen per bulan dari kuota bulanan reguler. Tambahan itu lantaran kebutuhan gas di masyarakat meningkat cukup signifikan," katanya.
Ia mengimbau para aparatur sipil negara (ASN), TNI, dan Polri tidak menggunakan elpiji bersubsidi, karena elpiji ukuran 3 kilogram memang hanya untuk warga miskin.
Baca juga: Antar elpiji oplosan di warung, warga Solo dibekuk polisi
"Hal ini untuk mengantisipasi lonjakan permintaan gas menjelang Perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020," kata Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Pemkab Temanggung, Sunardi di Temanggung, Jumat.
Ia menyebutkan kuota bulanan elpiji bersubsidi ukuran 3 kilogram yang diterima Kabupaten Temanggung saat ini sebanyak 20 ribu tabung.
Baca juga: Pertamina tambah stok jelang Natal dan Tahun Baru
"Tambahan pasokan nanti tergantung pada situasi pasar, Pertamina akan langsung menyalurkan ke agen. Tapi kuotanya terbatas," katanya.
Sebelumnya, Pemkab Temanggung juga telah meminta tambahan kuota BBM bersubsidi tersebut saat panen tembakau dan Hari Raya Idul Fitri 2019.
"Waktu itu Pertamina memberikan tambahan pasokan 10 persen per bulan dari kuota bulanan reguler. Tambahan itu lantaran kebutuhan gas di masyarakat meningkat cukup signifikan," katanya.
Ia mengimbau para aparatur sipil negara (ASN), TNI, dan Polri tidak menggunakan elpiji bersubsidi, karena elpiji ukuran 3 kilogram memang hanya untuk warga miskin.
Baca juga: Antar elpiji oplosan di warung, warga Solo dibekuk polisi