Kendal (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kendal berpotensi sebagai daerah penghasil Minyak Atsiri dengan telah ditetapkannya dua kecamatan sebagai tempat pengolahan.

Minyak atsiri merupakan salah satu komoditas yang diburu masyarakat seluruh dunia, karena bahan yang dibuat dari daun cengkeh dan sereh itu merupakan salah satu bahan yang juga dapat dijadikan parfum dan produk kosmetik.

"Pasar untuk Minyak Atsiri sangat besar, sehingga kebutuhan minyak atsiri cukup banyak," kata Bupati Kendal Mirna Annisa pada acara penyerahan bantuan Program Desa Sejahtera Astra di Desa Ngargosari, Sukorejo, Rabu (4/12).

Pontesi pohon cengkeh dan sereh yang berada di Kecamatan Sukorejo dan Patean tidak hanya dijual dalam bentuk barang mentah, namun juga dapat diolah menjadi produk yang mempunyai nilai jual tinggi.

"Masyarakat di dua kecamatan tersebut (Sukorejo dan Patena) dapat diberdayakan, tidak hanya untuk memetik cengkeh, tetapi juga melestarikan pohon cengkeh untuk dapat diolah menjadi Minyak Atsiri," kata Bupati Kendal Mirna.

Baca juga: Pemkab Kendal resmi tutup lokalisasi Gambilangu

Bupati Mirna mengatakan bantuan yang diberikan Astra merupakan usaha dari salah satu pengusaha Minyak Atsiri asal Kendal, Khafidz Nasrullah. 

Deputy Head of Environment and Social Responsibility Division PT Astra International Diah Suran Febrianti mengatakan Kendal menjadi kabupaten pertama yang diberi bantuan peningkatan kesejahteraan desa melalui kewirausahaan di bidang Minyak Atsiri.

"Bantuan kami berikan kepada 10 desa yang berada di Kecamatan Patean dan Sukorejo, berupa pembuatan rumah pengolahan Minyak Atsiri dan gudang penyimpanan," kata Diah.

Diah Suran Febrianti juga berharap dengan pengembangan pengolahan Minyak Atsiri, maka dapat meningkatkan kesejahteraan para petani cengkeh dan sereh di Kabupaten Kendal.

Baca juga: BRT Transjateng Semarang-Kendal diluncurkan, pelajar bayar Rp2.000

Baca juga: Festival Drumblek Kendal demi tumbuhkan ekonomi kreatif

Pewarta : KSM
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024