Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menawarkan kepada investor kompleks Gedung Ngasirah untuk dijadikan hotel berbintang tiga karena di Kota Kudus hingga kini belum tersedia jasa penginapan berbintang tiga, kata Pelaksana tugas Bupati Kudus M. Hartopo.

"Kami memang berharap di Kota Kudus tersedia hotel berbintang tiga, mengingat banyak tamu yang berkunjung ke Kudus menginapnya justru di Semarang karena tidak tersedia hotel berbintang tiga," ujarnya di Kudus, Jumat.

Baca juga: Pemkab Kudus Siapkan Rp9,5 Miliar untuk Rehab Gedung Ngasirah

Untuk itulah, kata dia, lahan bekas kompleks gedung pertemuan Ngasirah yang ada di Jalan Jenderal Sudirman Kudus ditawarkan kepada investor agar dibangun hotel berbintang tiga.

Harapannya, lanjut dia, ketika ada tamu dari luar kota yang memang menginginkan untuk bermalam di hotel berbintang tiga, tidak perlu lagi menginap di Semarang, melainkan langsung di Kudus.

Kalaupun ada investor yang berminat, dia berharap, dalam pembangunannya nanti dilengkapi dengan gedung pertemuan sehingga tidak menghilangkan fungsi utama gedung pertemuan Ngasirah yang saat ini sudah rata dengan tanah.

Baca juga: Siapa Minat Gedung "Ngasirah"?

Kompleks gedung pertemuan Ngasirah kini hanya tersisa lahan kosong karena bangunan yang selama ini digunakan sebagai gedung pertemuan sudah dirobohkan.

Perobohan gedung pertemuan yang dibangun pada tahun 1982 itu karena sudah banyak kerusakan sehingga tidak memungkinkan untuk dimanfaatkan lagi.

Sebelumnya, ada investor yang tertarik memanfaatkan lahan Ngasirah untuk dijadikan pusat perbelanjaan, namun terbentur aturan karena berdekatan dengan pasar tradisional.

Pusat perbelanjaan yang saat ini ada di Kabupaten Kudus, yakni ADA Swalayan, Ramayana, serta Hypermart, sedangkan Matahari Plasa Kudus terbakar pada 22 Februari 2018. 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024