Temanggung (ANTARA) - Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, terus mendukung upaya swasembada bawang putih dan kini memasuki tahun keempat dalam budidaya komoditas unggulan ini, kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung, Masrik Amin Zuhdi, Jumat.

Ia menambahkan tahun ini bantuan APBN untuk tanaman bawang putih di Temanggung seluas 690 hektare dan kerja sama dengan importir 600 hektare jadi sekitar 1.290 hektare dan masih ditambah swadaya masyarakat yang mencapai ratusan hektare.

"Harapannya tahun ke-4 ini betul-betul bisa maksimal Temanggung sebagai daerah sentra bawang putih," katanya.

Baca juga: Jadi sentra penangkar benih bawang putih, Temanggung pasok sejumlah daerah

Ia mengatakan menjelang masa tanam bawang putih memasuki musim hujan ini telah dilakukan kesiapan di lapangan termasuk kerja sama dengan importir, mereka sudah melakukan kegiatan langsung di kelompok.

"Sudah dilakukan sosialisasi atau bimbingan teknis dan tinggal menunggu tanam setelah ada hujan. Kemudian yang dari APBN persiapan juga sudah selesai, barang-barang sudah sampai di petani, tinggal menunggu musim, karena saat ini hujan belum merata," katanya.

Ia menuturkan memang ini menjadi program strategis oleh karena itu sejak awal program ini pihaknya sudah minta pendampingan untuk supervisi, yaitu dengan KPK sehingga setiap tahun KPK selalu mendampingi supervisi di Kabupaten Temanggung.

"Terhadap beberapa hal yang berkaitan dengan perencanaan program maupun penanganan kendala itu sudah kita bahas bersama dalam rangka pertemuan untuk menjamin keberhasilan program," katanya.

Ia mengatakan program bawang putih ini akan dioptimalkan sehingga pihaknya akan melakukan upaya-upaya mendukung program pemerintah pusat ini semaksimal mungkin di antaranya dengan menyiapkan semua sarana prasarana, yang berkaitan dengan penanaman budidaya, pascapanen sekaligus pemasaran.

"Mudah-mudahan ini jadi kesempatan yang baik untuk ikut mendukung sentra bawang putih yang diharapkan menjadi unggulan penyedia benih sekaligus jadi penyedia konsumsi ketika nanti impornya disetop atau diturunkan secara perlahan," katanya.

Oleh karena itu  perlu membuat keterpaduan antara hulu dan hilir sehingga ketika tanam bibitnya bagus, bantuan sampai ke petani dengan baik sesuai dengan waktu tanam, kualitas.

"Kami juga menggandeng dari Laboratorium Hama di Kedu juga Balai Perlindungan itu ikut mengawal program, ketika ada wabah penyakit atau kegiatan yang sifatnya endemis itu bisa langsung ditangani," katanya.

Baca juga: Petani Temanggung siap tanam bawang putih
 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024