Magelang, Jawa Tengah (ANTARA) - Taruna Akademi Militer Magelang tingkat II sebanyak 298 orang dan tingkat III sebanyak 227 orang akan melakukan latihan praja bakti di wilayah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Wakil Gubernur Akademi Militer, Brigadir Jenderal TNI Wirana Prasetya Budi, mewakili gubernur Akademi Militer, menerima laporan kesiapan latihan praja bakti taruna/taruni Akmil tingkat II dan III Tahun Pelajaran 2019/2020 di Lapangan Resimen Taruna Kesatrian Akademi Militer, di Magelang, Rabu.
Latihan praja bakti akan dilaksanakan pada 28 November sampai dengan 3 Desember 2019 di Wilayah Kabupaten Sleman tersebut dengan kegiatan mencakup tiga metode pembinaan teritorial, yakni operasi bakti, pembinaan ketahanan wilayah, dan komunikasi sosial.
Baca juga: Cedera saat latihan, seorang taruna Akmil tidak diwisuda
Gubernur Akademi Militer, Mayor Jenderal TNI Dudung Abdurachman, dalam amanatnya yang dibacakan Budi, mengatakan, salah satu fungsi utama TNI AD, yaitu pembinaan teritorial dengan beberapa metoda bakti TNI AD, pembinaan komunikasi sosial dan pembinaan ketahanan wilayah.
Wujud implementasi nilai-nilai yang terkandung dalam pembinaan teritorial TNI AD adalah latihan praja bakti yang sangat bermanfaat bagi taruna/taruni, terutama dalam rangka meningkatkan pemahaman tentang pentingnya kemanunggalan TNI dengan Rakyat.
Ia mengatakan latihan ini juga memberikan pembekalan kepada taruna untuk dapat meningkatkan kualitas kepemimpinan lapangannya secara aplikatif dan melatih taruna/taruni bagaimana cara memecahkan berbagai persoalan sosial yang ada di masyarakat.
Dewasa ini, masalah-masalah ekonomi, sosial dan budaya yang ada di masyarakat sangat dipengaruhi oleh demokrasi dan arus globalisasi, yang berdampak menurunnya sikap kesadaran berbangsa dan bernegara masyarakat, terutama kesadaran bela negara, penegakan hukum dan HAM, disiplin nasional serta wawasan kebangsaan.
Baca juga: Wali Kota Magelang berharap taruna Akmil jadi perwira profesional
Abdurachman berharap dalam melaksanakan kegiatan tersebut para taruna/taruni harus selalu menjaga sikap yang baik dan penuh keteladanan sehingga keberadaannya benar-benar dapat mewujudkan nilai-nilai integrasi dan kemanunggalan TNI dengan rakyat.
Ia menuturkan sejarah telah membuktikan, bahwa kunci keberhasilan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa Indonesia di masa lalu adalah bersatunya kekuatan TNI dengan rakyat.
Sebagai calon-calon pemimpin TNI di masa depan, katanya taruna/taruni harus memegang teguh jati diri TNI sebagai tentara rakyat untuk selalu membantu kesulitan dan mendahulukan kepentingan rakyat.
Baca juga: Orang tua taruna diperkenalkan kompleks Kesatrian Akmil
Ia berpesan kepada para taruna/taruni agar bersosialisasi dan beradaptasi dengan kondisi lingkungan masyarakat tempat kalian tinggal nantinya. Pahami dengan bijaksana adat istiadat maupun nilai-nilai sosial kemasyarakatan yang berlaku di daerah tersebut.
Pelihara fisik dan kesehatan dengan baik, serta utamakan faktor keamanan selama mengikuti kegiatan latihan praja bakti.
"Laporkan segera kepada para pelatih dan pengasuhmu secara hierarki bila terjadi hal-hal yang menonjol serta memerlukan tindakan lebih lanjut. Pegang teguh sikap dan perilaku serta tutur kata sebagai sosok seorang taruna yang dapat dibanggakan dan diteladani di mana pun berada," katanya.
Baca juga: Ratusan taruna Akmil jalani masa orientasi
Baca juga: 470 taruna Akmil ikuti latihan Praja Bakti di Wonosobo