Kudus (ANTARA) - Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, memiliki sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Terpadu yang menerapkan praktik inovatif pembelajaran berbasis bermain sekaligus menjadi sekolah PAUD percontohan, menyusul diresmikannya PAUD Terpadu Kalirejo, Kudus, Rabu.
Peresmian PAUD Terpadu yang berada di Desa Kalirejo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus itu, dihadiri Pelaksana tugas Bupati Kudus M. Hartopo, Program Manager Bakti Pendidikan Djarum Foundation Felicia Hanito dan sejumlah guru PAUD di Kudus.
"Setelah keliling sekolah, bangunannya cukup megah serta sarana dan prasarananya juga sangat menunjang. Kami atas nama Pemkab Kudus berterima kasih kepada Djarum Foundation yang telah membantu pembangunan PAUD Terpadu Kalirejo," kata Pelaksana tugas Bupati Kudus M. Hartopo ditemui usai peresmian PAUD Terpadu Kalirejo di Kudus, Rabu.
Menurut dia model pembelajarannya yang sudah menerapkan konsep pembelajaran berbasis bermain bisa menjadi percontohan untuk sekolah PAUD lainnya.
Baca juga: Tingkatkan kualitas guru PAUD, Kudus bisa jadi acuan
Dengan model pembelajaran tersebut, dia berharap, anak memiliki daya imajinasi yang lebih besar dan kreativitas anak juga semakin berkembang.
"Adanya PAUD Terpadu Kalirejo, kami berharap di Kudus benar-benar menjadi kabupaten yang modern, religius, cerdas, dan sejahtera," ujarnya.
Sementara itu, Program Manager Bakti Pendidikan Djarum Foundation Felicia Hanito mengungkapkan banyak karakter anak yang bisa dikembangkan lewat bermain.
Melalui PAUD Terpadu Kalirejo tersebut, kata dia, guru lain bisa belajar model pembelajaran berbasis bermain dan menjadi inspirasi sekolah PAUD lainnya.
"Kami juga akan membimbing sekolah PAUD lainnya dengan cara yang sama. Harapannya, bisa bersama-sama meluaskan dampaknya sehingga model pembelajaran berbasis bermain bisa diterapksan di seluruh PAUD di Kudus," ujarnya.
Ia mencatat PAUD Terpadu Kalirejo merupakan salah satu dari lima sekolah binaan yang didorong mengimplementasikan pembelajaran berbasis bermain.
Model pembelajaran tersebut, dianggap cukup krusial dalam membentuk human capital Indonesia yang siap bersaing dan berkarya di masa yang akan datang, yakni generasi yang aktif mencari ilmu, memiliki kecerdasan sosial dan emosional, mampu beradaptasi, kreatif dan haus untuk selalu belajar.
Kepala Sekolah PAUD Terpadu Kalirejo Sumiyati menambahkan sekolah ini merupakan salah satu PAUD di Kabupaten Kudus yang telah menerapkan praktik inovatif pembelajaran yang berbasis bermain atau play based learning.
Ia mengatakan beragam kegiatan murid untuk berkebun dan berternak hingga berjualan di pasar, bermain fisik-motorik yang tradisional hingga bermain drama dengan panggung mini.
Hal itu, bertujuan untuk membantu murid mengeksplorasi lingkungan selain juga mengembangkan keinginan tahunan serta meningkatkan beragam keterampilan.
"Guru kami juga sudah mampu melakukan penelitian yang membuktikan bahwa di PAUD kami berbasis bermain dengan permainan lokal dan bahan sederhana dapat mengembangkan keterampilan abad 21," jelasnya.
Lebih lanjut, sekolah tersebut sebenarnya sudah beroperasi sejak lama, tepatnya lebih dari tiga dasawarsa dan baru berkembang pesat selama 2,5 tahun terakhir.
Oleh karena itu, dia berharap dapat mengembangkan inovasi dan kompetensi murid dan guru dengan fokus pembelajaran berbasis bermain.
Baca juga: Anak Paud pun diberi materi nilai-nilai nasionalisme
Peresmian PAUD Terpadu yang berada di Desa Kalirejo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus itu, dihadiri Pelaksana tugas Bupati Kudus M. Hartopo, Program Manager Bakti Pendidikan Djarum Foundation Felicia Hanito dan sejumlah guru PAUD di Kudus.
"Setelah keliling sekolah, bangunannya cukup megah serta sarana dan prasarananya juga sangat menunjang. Kami atas nama Pemkab Kudus berterima kasih kepada Djarum Foundation yang telah membantu pembangunan PAUD Terpadu Kalirejo," kata Pelaksana tugas Bupati Kudus M. Hartopo ditemui usai peresmian PAUD Terpadu Kalirejo di Kudus, Rabu.
Menurut dia model pembelajarannya yang sudah menerapkan konsep pembelajaran berbasis bermain bisa menjadi percontohan untuk sekolah PAUD lainnya.
Baca juga: Tingkatkan kualitas guru PAUD, Kudus bisa jadi acuan
Dengan model pembelajaran tersebut, dia berharap, anak memiliki daya imajinasi yang lebih besar dan kreativitas anak juga semakin berkembang.
"Adanya PAUD Terpadu Kalirejo, kami berharap di Kudus benar-benar menjadi kabupaten yang modern, religius, cerdas, dan sejahtera," ujarnya.
Sementara itu, Program Manager Bakti Pendidikan Djarum Foundation Felicia Hanito mengungkapkan banyak karakter anak yang bisa dikembangkan lewat bermain.
Melalui PAUD Terpadu Kalirejo tersebut, kata dia, guru lain bisa belajar model pembelajaran berbasis bermain dan menjadi inspirasi sekolah PAUD lainnya.
"Kami juga akan membimbing sekolah PAUD lainnya dengan cara yang sama. Harapannya, bisa bersama-sama meluaskan dampaknya sehingga model pembelajaran berbasis bermain bisa diterapksan di seluruh PAUD di Kudus," ujarnya.
Ia mencatat PAUD Terpadu Kalirejo merupakan salah satu dari lima sekolah binaan yang didorong mengimplementasikan pembelajaran berbasis bermain.
Model pembelajaran tersebut, dianggap cukup krusial dalam membentuk human capital Indonesia yang siap bersaing dan berkarya di masa yang akan datang, yakni generasi yang aktif mencari ilmu, memiliki kecerdasan sosial dan emosional, mampu beradaptasi, kreatif dan haus untuk selalu belajar.
Kepala Sekolah PAUD Terpadu Kalirejo Sumiyati menambahkan sekolah ini merupakan salah satu PAUD di Kabupaten Kudus yang telah menerapkan praktik inovatif pembelajaran yang berbasis bermain atau play based learning.
Ia mengatakan beragam kegiatan murid untuk berkebun dan berternak hingga berjualan di pasar, bermain fisik-motorik yang tradisional hingga bermain drama dengan panggung mini.
Hal itu, bertujuan untuk membantu murid mengeksplorasi lingkungan selain juga mengembangkan keinginan tahunan serta meningkatkan beragam keterampilan.
"Guru kami juga sudah mampu melakukan penelitian yang membuktikan bahwa di PAUD kami berbasis bermain dengan permainan lokal dan bahan sederhana dapat mengembangkan keterampilan abad 21," jelasnya.
Lebih lanjut, sekolah tersebut sebenarnya sudah beroperasi sejak lama, tepatnya lebih dari tiga dasawarsa dan baru berkembang pesat selama 2,5 tahun terakhir.
Oleh karena itu, dia berharap dapat mengembangkan inovasi dan kompetensi murid dan guru dengan fokus pembelajaran berbasis bermain.
Baca juga: Anak Paud pun diberi materi nilai-nilai nasionalisme