Kudus (ANTARA) - Model peningkatkan kualitas guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, bisa menjadi percontohan untuk kabupaten lain yang hendak mempersiapkan anak sedini mungkin sebagai periode emas pertumbuhan.

"Kabupaten lain yang ingin meniru model pembelajaran PAUD, tentunya bisa datang ke Kudus. Kami akan mendukung pengembangan kualitas guru PAUD melalui program peningkatan kualitas pendidik," kata Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Jateng Djajeng Baskoro ditemui di sela-sela menghadiri Konferensi Guru dan Festival PAUD yang berlangsung di Pusat Belajar Guru (PBG) Kudus, Selasa.

Apalagi, kata dia, Pemerintah Indonesia memiliki komitmen tinggi untuk meningkatkan kualitas pendidik di Tanah Air karena sudah menjadi kesepakatan dunia internasional.

Baca juga: Anak Paud pun diberi materi nilai-nilai nasionalisme

Ia mengingatkan untuk mempersiapkan generasi muda sebagai generasi berkualitas, maka perlu dukungan semua pihak, mulai dari pemerintah, lembaga pendidikan, serta orang tua murid.

"Anak-anak merupakan aset bangsa untuk menyongsong masa depan yang lebih baik sehingga semua pihak harus peduli," ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kudus Joko Susilo menyambut positif digelarnya konferensi guru dan festival PAUD karena merupakan yang pertama kalinya.

Ia berharap para pendidik, khususnya guru PAUD di Kudus tetap semangat mempersiapkan generasi muda yang berkualitas mulai dari usia dini.

"Jangan lelah untuk berinovasi maupun berkreativitas dalam mengajar anak usia dini karena menjadi guru memiliki tugas mulia membentuk generasi berkarakter sejak usia dini," ujarnya.

Dalam rangka mewujudkan sekolah PAUD percontohan, kata dia, Kudus akan memiliki PAUD Terpadu di Desa Kalirejo, Kecamatan Undaan yang berstandar nasional.

Adanya praktik inovatif pembelajaran berbasis bermain terhadap guru PAUD di Kudus juga sangat didukung untuk menghadapi persaingan global yang semakin ketat, terutama revolusi industri 4.0.

Praktik inovatif pembelajaran berbasis bermain di di Pusat Belajar Guru (PBG) Kudus, diikuti 51 pendidik dari 11 lembaga dengan menghadirkan pakar pendidikan anak usia dini dari Brunei Darussalam Prof. Nena P. Valdez, B.Sc., M.A., Ph.D.

Konferensi dan Festival PAUD ini merupakan karya kolaborasi antar pendidik dari Guru Inti PBG Kudus, PAUD Terpadu Kalirejo, PAUD Cahaya Nur, PAUD Masehi, PAUD Kanisius dan RA NU Matholibum Ulum 01 Gebog serta didukung partisipasi berbagai pakar dari luar Kudus, yakni PT Kuark Internasional yang sejak 2017 telah aktif memberikan pendampingan.

Ketua Panitia Konferensi Guru dan Festival PAUD Wening Damayanti menambahkan konferensi guru PAUD ini sebagai langkah awal pendidikan memulai praktik dengan baik dengan metode bermain.

"Target kami, semua guru PAUD di Kudus bisa menerapkan metode pembelajaran anak usia dini tersebut dengan baik," ujarnya. 

Baca juga: Buku PAUD ini kenalkan anak cara berpikir "out of the box"
Baca juga: Cerita Pagi dari PAUD Darul Iman

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024