Banjarnegara (ANTARA) - Keluarga Ahmad Fauzi mengharapkan keberadaan Kepala Desa Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, terpilih dapat segera ditemukan dan pulang ke rumah dalam keadaan sehat dan selamat.
"Sampai hari ini belum bisa dihubungi, saya hanya berdoa dan meminta bantuan saudara-saudara. Saya harap bisa segera pulang, selamat," kata istri Ahmad Fauzi, Tanti saat dihubungi wartawan dari Banjarnegara, Rabu.
Menurut dia, Ahmad Fauzi pada Selasa (12/11) sore pamit akan pergi ke Semarang dengan mengendarai sepeda motor Verza dan suaminya itu terakhir memberi kabar pada Selasa (12/11) malam.
Baca juga: Menangi pilkades di Banjarnegara, Ahmad Fausi dilaporkan hilang
Sejak saat itu hingga sekarang, kata dia, keberadaan Fauzi tidak diketahui dan telepon selulernya tidak bisa dihubungi.
"Saat pamit untuk berangkat ke Semarang, dia bilang kalau akan menemui orang Walhi (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) di Banjarnegara atau Wonosobo," kata ibu dua anak itu.
Lebih lanjut, Tanti mengakui jika suaminya dalam beberapa waktu terakhir sering berkomunikasi dengan pegiat Walhi terkait dengan peristiwa kebakaran hutan di Gunung Petarangan, Kecamatan Batur, Banjarnegara, yang masih berada di sekitar Dataran Tinggi Dieng.
Selain bekerja sebagai perangkat desa, kata dia, Fauzi juga aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan dan suaminya itu merupakan seorang takmir masjid.
"Sebagai takmir masjid, biasanya dia mengisi tausiah. Kadang juga diajak temannya untuk mengisi tausiah di luar daerah," katanya.
Menurut dia, Fauzi selama ini diketahui tidak memiliki permasalahan dengan orang lain dan tidak pernah tergabung dalam organisasi kemasyarakatan maupun organisasi keagamaan tertentu.
Seperti diwartakan, Ahmad Fauzi yang bekerja sebagai Kepala Urusan Perencanaan Desa Batur merupakan kepala desa terpilih hasil Pemilihan Kepala Desa serentak Kabupaten Banjarnegara yang digelar pada 31 Juli 2019.
Fauzi meninggalkan rumah sejak 12 November atau selang satu bulan sebelum pelantikan kepala desa terpilih yang akan dilaksanakan pada 11 Desember 2019.
Oleh karena keberadaannya tidak diketahui dan telepon selulernya tidak bisa dihubungi, pihak keluarga Ahmad Fauzi melaporkannya ke Kepolisian Sektor Batur pada 23 November 2019.
Baca juga: Terpilih jadi kades, Supriyanto meninggal sesampai di rumah sakit
Baca juga: Empat prajurit TNI menangi Pilkades Kudus
"Sampai hari ini belum bisa dihubungi, saya hanya berdoa dan meminta bantuan saudara-saudara. Saya harap bisa segera pulang, selamat," kata istri Ahmad Fauzi, Tanti saat dihubungi wartawan dari Banjarnegara, Rabu.
Menurut dia, Ahmad Fauzi pada Selasa (12/11) sore pamit akan pergi ke Semarang dengan mengendarai sepeda motor Verza dan suaminya itu terakhir memberi kabar pada Selasa (12/11) malam.
Baca juga: Menangi pilkades di Banjarnegara, Ahmad Fausi dilaporkan hilang
Sejak saat itu hingga sekarang, kata dia, keberadaan Fauzi tidak diketahui dan telepon selulernya tidak bisa dihubungi.
"Saat pamit untuk berangkat ke Semarang, dia bilang kalau akan menemui orang Walhi (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) di Banjarnegara atau Wonosobo," kata ibu dua anak itu.
Lebih lanjut, Tanti mengakui jika suaminya dalam beberapa waktu terakhir sering berkomunikasi dengan pegiat Walhi terkait dengan peristiwa kebakaran hutan di Gunung Petarangan, Kecamatan Batur, Banjarnegara, yang masih berada di sekitar Dataran Tinggi Dieng.
Selain bekerja sebagai perangkat desa, kata dia, Fauzi juga aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan dan suaminya itu merupakan seorang takmir masjid.
"Sebagai takmir masjid, biasanya dia mengisi tausiah. Kadang juga diajak temannya untuk mengisi tausiah di luar daerah," katanya.
Menurut dia, Fauzi selama ini diketahui tidak memiliki permasalahan dengan orang lain dan tidak pernah tergabung dalam organisasi kemasyarakatan maupun organisasi keagamaan tertentu.
Seperti diwartakan, Ahmad Fauzi yang bekerja sebagai Kepala Urusan Perencanaan Desa Batur merupakan kepala desa terpilih hasil Pemilihan Kepala Desa serentak Kabupaten Banjarnegara yang digelar pada 31 Juli 2019.
Fauzi meninggalkan rumah sejak 12 November atau selang satu bulan sebelum pelantikan kepala desa terpilih yang akan dilaksanakan pada 11 Desember 2019.
Oleh karena keberadaannya tidak diketahui dan telepon selulernya tidak bisa dihubungi, pihak keluarga Ahmad Fauzi melaporkannya ke Kepolisian Sektor Batur pada 23 November 2019.
Baca juga: Terpilih jadi kades, Supriyanto meninggal sesampai di rumah sakit
Baca juga: Empat prajurit TNI menangi Pilkades Kudus