Solo (ANTARA) - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berharap para dosen terus mengembangkan penelitian agar hasilnya dapat dirasakan oleh masyarakat.

"Harapannya di UNS tidak ada penelitian yang selesai karena penelitian yang baik adalah penelitian yang berkembang terus," kata Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNS Okid Parama Astirin di Solo, Kamis.

Ia mengatakan dengan penelitian yang dilakukan secara terus-menerus artinya penelitian tersebut mengalami perkembangan.

Baca juga: Dosen UNS bimbing warga olah limbah singkong jadi nata de cassava

"Harapannya bisa sampai pada industrialisasi, selanjutnya hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Itu pun juga harus terus dikembangkan melalui proses penelitian lagi," katanya.

Menurut dia, kalaupun penelitian belum bisa dikomersialisasikan bukan berarti penelitian tersebut tidak berharga tetapi memang penelitian belum sampai pada ujungnya.

Dia mengatakan saat ini dari pemeringkatan yang dilakukan oleh Kementerian Riset dan Teknologi RI, di mana UNS menempati peringkat ke-13 dalam kelompok Perguruan Tinggi Mandiri 2019.

Ia mengatakan untuk anggaran maksimal yang dapat dikelola oleh perguruan tinggi klaster mandiri Rp30 miliar/tahun.

Ia mengatakan ada beberapa slot anggaran yang bisa digunakan untuk mendanai penelitian maupun pengabdian, yaitu yang berasal dari LPPM dan yang diberikan oleh instansi di luar LPPM.

"Tahun ini saja 557 judul yang didanai dana internal UNS. Kalau untuk dana di luar itu belum dapat kami pastikan," katanya.

Untuk hasil penelitian yang sudah mengantongi hak paten dari Dirjen Kekayaan Intelektual sejak 2006-2018 tercatat 19 judul, yaitu 16 judul di antaranya paten biasa dan tiga paten sederhana.

"Kalau yang sudah terdaftar masih proses di Dirjen Kekayaan Intelektual untuk paten biasa sebanyak 94 judul dan paten sederhana ada 18 judul. Memang untuk pengajuan judul ini bisa membutuhkan waktu sampai lima tahun. Harapannya dengan mengantongi hak paten selanjutnya penerapan ke masyarakat lebih mudah," katanya.

Baca juga: Mahasiswa UNS petakan kawasan Tawangmangu melalui "PetaKita"
Baca juga: Jajaki pasar produk Complong, mahasiswa UNS terapkan aplikasi "Pro Coming"

 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024