Banjarnegara (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah terus mengintensifkan pembentukan desa tangguh bencana guna meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat di wilayah setempat.
"Kami terus mengintensifkan pembentukan desa tangguh bencana, pada saat ini telah ada lebih dari 25 desa tangguh bencana," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banjarnegara, Arief Rahman di Banjarnegara, Rabu.
Dia menjelaskan, tujuan pembentukan desa tangguh bencana adalah mendorong partisipasi masyarakat dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana alam.
Program desa tangguh bencana dilatarbelakangi kenyataan bahwa wilayah Kabupaten Banjarnegara rawan terjadi berbagai jenis bencana alam terutama tanah longsor.
"Terlebih lagi pada saat ini, Banjarnegara mulai memasuki awal musim hujan sehingga masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan," katanya.
Dia menambahkan pembentukan desa tangguh bencana diperlukan agar rasa kesiapsiagaan masyarakat terus ditumbuhkan.
Menurut dia, pelibatan masyarakat secara langsung dalam mengantisipasi terjadinya bencana dan mengurangi dampak bencana menjadi sangat penting.
Dia juga menambahkan, masyarakat harus mengetahui langkah apa yang perlu dilakukan untuk mengurangi dampak risiko bencana di wilayah tempat tinggal masing-masing.
Untuk itu, dia berharap nantinya di seluruh wilayah Banjarnegara akan menjadi wilayah tangguh bencana.
"Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan peran serta seluruh lapisan masyarakat yang ada di Banjarnegara," katanya.
BPBD Banjarnegara intensifkan pembentukan desa tangguh bencana
Siswa SMP Negeri 1 Pangandaran menyelamatkan diri di bawah meja saat terjadi gempa bumi pada Simulasi Ekpedisi Desa Tangguh Bencana (Destana) Tsunami di dalam kelas sekolah, di Desa Pananjung, Kabupaten Pangadaran, Jawa Barat, Sabtu (3/8/2019). ANTARA/ Adeng Bustomi