Solo (ANTARA) - Perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi PT Bratas Abipraya mendorong percepatan sertifikasi tenaga konstruksi dengan melaksanakan bimbingan teknis keselamatan dan kesehatan kerja (K3) konstruksi di sejumlah perguruan tinggi, salah satunya Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

"Kami serius menyokong percepatan program sertifikasi tenaga kerja konstruksi di Indonesia untuk mendukung pembangunan infrastruktur yang sangat gencar saat ini," kata Direktur Keuangan dan SDM PT Brantas Abipraya (Persero) Suradi di sela kegiatan di Kampus UNS Surakarta, Kamis.

Ia mengatakan kegiatan tersebut merupakan realisasi dari Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Abipraya dengan menyasar kepada pelajar berprestasi calon pekerja kontruksi tanpa dipungut biaya dengan persyaratan tertentu.

"Nantinya para mahasiswa ini akan siap mengikuti uji sertifikasi pekerja konstruksi yang diwajibkan untuk para pekerja," katanya.

Ia mengatakan permasalahan K3 konstruksi tidak jarang menjadi penyebab banyaknya kecelakaan kerja seperti rendahnya pemahaman dan kepekaan terhadap bahaya dan risiko konstruksi.

"Kegiatan ini pula menjadi salah satu sosialisasi pentingnya tenaga kerja bersertifikat dan bertujuan untuk nantinya melindungi tenaga kerja nasional agar memiliki nilai tambah yaitu lebih berkompeten dan produktif," katanya.

Ia menilai peran mahasiswa sebagai penerus generasi konstruksi sangat penting sehingga perusahaan tersebut merasa perlu menginisiasi program bimbingan sekaligus pelatihan untuk Ahli K3 Konstruksi Muda agar mereka mampu bersaing dan siap menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Ia mengatakan selain UNS, dalam kegiatan ini beberapa universitas terkemuka di Solo juga ikut berpartisipasi, di antaranya Universitas Surakarta, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Sahid Surakarta, Universitas Setia Budi, Universitas Islam Batik, dan Universitas Slamet Riyadi dengan total partisipan mencapai 500 peserta.

Ia mengatakan sebagai salah satu perusahaan BUMN yang berperan menjadi agen pembangunan, di setiap proyeknya PT Brantas Abipraya selalu mengutamakan mutu dan kualitas.

"Harapannya pelatihan dan bimbingan untuk menghadapi uji sertifikasi pekerja konstruksi ini sejalan dengan misi Abipraya dalam meminimalisasi risiko terjadinya kecelakaan kerja konstruksi atau kegagalan bangunan," katanya.

Sementara itu, total dari tahun 2014 pihaknya telah berhasil melakukan sertifikasi sebanyak 3.600 pekerja internal.

"Kami akan terus berkomitmen menyokong Kementerian PUPR untuk melakukan percepatan program sertifikasi ini," katanya.***1***
 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024