Magelang (ANTARA) - Mahasiswa Universitas Tidar Kota Magelang memberikan bantuan air bersih kepada warga kawasan Candi Borobudur di dua dusun di Desa Ringin Putih, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah yang menghadapi krisis air bersih karena kemarau panjang.
Biasanya kita melakukan berbagi nasi kepada para tuna wisma, namun melihat kondisi wilayah Kabupaten Magelang yang sedang kekeringan maka kami mengalokasikan 'Ilkom (Ilmu Komunikasi Untidar, red) Berderma' kali ini untuk berbagi air bersih, kata Ketua Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HMIK) Untidar Arbie Ananto dalam keterangan tertulis yang diterima di Magelang, Selasa.
Dua lokasi yang menjadi sasaran kegiatan mahasiswa Untidar dengan nama "Ilkom Berderma", yakni Dusun Sriyasan dan Karang Malang, Desa Ringin Putih, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.
Baca juga: Mulai hujan, lima daerah di Temanggung butuh bantuan air bersih
Ia menjelaskan tentang proses penyaluran bantuan tersebut yang berawal dari informasi masyarakat setempat yang sedang menghadapi krisis air bersih karena kemarau panjang.
Lalu kita dari HMIK Untidar berinisiatif mengumpulkan donasi, berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Magelang untuk mengirimkan air bersih kepada desa-desa yang membutuhkan itu, ucap dia.
Pihaknya juga mendapatkan dukungan untuk kegiatan sosial kemanusiaan itu dari civitas akademika Untidar dan donatur lainnya sehingga bergerak secara cepat mewujudkan penyaluran bantuan tersebut.
Air bersih sebanyak tiga tangki disalurkan kepada masyarakat setempat, belum lama ini. Masyarakat pun secara tertib dan antre mendapatkan bantuan tersebut.
Para warga memang sangat membutuhkan air bersih, mereka pun sangat antusias saat melihat mobil tangki air itu datang, bahkan ada warga yang mengambilkan air yang sudah berwarna kuning kepada kami untuk membandingkannya dengan air bersih, ya air yang berwarna kuning itu adalah air yang saat ini ada di wilayahnya, jelasnya.
Kepala Dusun Sriyasan Mahendro (31) menyatakan berterima kasih kepada HMIK Untidar karena telah membantu warga mendapatkan air bersih.
Sebelumnya juga ada bantuan dari komunitas yang lain, dari warga daerah Magelang yang airnya mereka sudah tercukupi. Karena memang saat ini kami sedang kesulitan air bersih, yang diakibatkan karena kemarau yang sangat panjang, lanjut dia.
Baca juga: Wonosamodro daerah kekeringan terparah di Kabupaten Boyolali
Baca juga: Sisakan 44 tangki, penyaluran air BPBD Klaten
Biasanya kita melakukan berbagi nasi kepada para tuna wisma, namun melihat kondisi wilayah Kabupaten Magelang yang sedang kekeringan maka kami mengalokasikan 'Ilkom (Ilmu Komunikasi Untidar, red) Berderma' kali ini untuk berbagi air bersih, kata Ketua Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HMIK) Untidar Arbie Ananto dalam keterangan tertulis yang diterima di Magelang, Selasa.
Dua lokasi yang menjadi sasaran kegiatan mahasiswa Untidar dengan nama "Ilkom Berderma", yakni Dusun Sriyasan dan Karang Malang, Desa Ringin Putih, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.
Baca juga: Mulai hujan, lima daerah di Temanggung butuh bantuan air bersih
Ia menjelaskan tentang proses penyaluran bantuan tersebut yang berawal dari informasi masyarakat setempat yang sedang menghadapi krisis air bersih karena kemarau panjang.
Lalu kita dari HMIK Untidar berinisiatif mengumpulkan donasi, berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Magelang untuk mengirimkan air bersih kepada desa-desa yang membutuhkan itu, ucap dia.
Pihaknya juga mendapatkan dukungan untuk kegiatan sosial kemanusiaan itu dari civitas akademika Untidar dan donatur lainnya sehingga bergerak secara cepat mewujudkan penyaluran bantuan tersebut.
Air bersih sebanyak tiga tangki disalurkan kepada masyarakat setempat, belum lama ini. Masyarakat pun secara tertib dan antre mendapatkan bantuan tersebut.
Para warga memang sangat membutuhkan air bersih, mereka pun sangat antusias saat melihat mobil tangki air itu datang, bahkan ada warga yang mengambilkan air yang sudah berwarna kuning kepada kami untuk membandingkannya dengan air bersih, ya air yang berwarna kuning itu adalah air yang saat ini ada di wilayahnya, jelasnya.
Kepala Dusun Sriyasan Mahendro (31) menyatakan berterima kasih kepada HMIK Untidar karena telah membantu warga mendapatkan air bersih.
Sebelumnya juga ada bantuan dari komunitas yang lain, dari warga daerah Magelang yang airnya mereka sudah tercukupi. Karena memang saat ini kami sedang kesulitan air bersih, yang diakibatkan karena kemarau yang sangat panjang, lanjut dia.
Baca juga: Wonosamodro daerah kekeringan terparah di Kabupaten Boyolali
Baca juga: Sisakan 44 tangki, penyaluran air BPBD Klaten