Klaten (ANTARA) - Penyaluran air bersih oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten tersisa 44 tangki karena menyesuaikan besaran anggaran pada tahun ini.
"Dari anggaran untuk 800 tangki air bersih, per tanggal 11 November 2019 kuota yang ada menyisakan 44 tangki," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Klaten Yuwana Haris di Klaten, Senin.
Meski demikian, pihaknya mengaku tidak khawatir karena BPBD Kabupaten Klaten sudah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak, baik itu BUMD maupun swasta untuk ikut terlibat dalam memenuhi kebutuhan air bersih warga.
Ia mengatakan sudah ada kesanggupan dari sejumlah pihak untuk membantu memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah tersebut, di antaranya Bank Klaten sebanyak 30 tangki, BPD Jateng Cabang Klaten sebanyak 10 tangki, dan Perusda Aneka Karya sebanyak 10 tangki air bersih.
"Selain itu ada juga dari 20 lembaga atau komunitas yang sudah menyanggupi untuk memasok 180 tangki," katanya.
Ia mengatakan sesuai dengan perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jawa Tengah, musim penghujan di Kabupaten Klaten akan memasuki pada dasarian kedua atau sepuluh hari kedua di bulan November.
"Oleh karena itu, kuota 44 tangki yang kami punya ini akan dicadangkan sampai dengan akhir bulan ini," katanya.
Baca juga: Wonosamodro daerah kekeringan terparah di Kabupaten Boyolali
Sementara itu, air bersih masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat di sejumlah kecamatan di Kabupaten Klaten, di antaranya Kemalang, Jatinom, Karangnongko, Bayat, Cawas, Trucuk, dan Karangdowo.
"Selama hujan belum turun secara berturut-turut maka air hujan belum mampu mengisi sumur gali milik warga. Dengan begitu bantuan air bersih masih dibutuhkan warga," katanya.
"Dari anggaran untuk 800 tangki air bersih, per tanggal 11 November 2019 kuota yang ada menyisakan 44 tangki," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Klaten Yuwana Haris di Klaten, Senin.
Meski demikian, pihaknya mengaku tidak khawatir karena BPBD Kabupaten Klaten sudah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak, baik itu BUMD maupun swasta untuk ikut terlibat dalam memenuhi kebutuhan air bersih warga.
Ia mengatakan sudah ada kesanggupan dari sejumlah pihak untuk membantu memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah tersebut, di antaranya Bank Klaten sebanyak 30 tangki, BPD Jateng Cabang Klaten sebanyak 10 tangki, dan Perusda Aneka Karya sebanyak 10 tangki air bersih.
"Selain itu ada juga dari 20 lembaga atau komunitas yang sudah menyanggupi untuk memasok 180 tangki," katanya.
Ia mengatakan sesuai dengan perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jawa Tengah, musim penghujan di Kabupaten Klaten akan memasuki pada dasarian kedua atau sepuluh hari kedua di bulan November.
"Oleh karena itu, kuota 44 tangki yang kami punya ini akan dicadangkan sampai dengan akhir bulan ini," katanya.
Baca juga: Wonosamodro daerah kekeringan terparah di Kabupaten Boyolali
Sementara itu, air bersih masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat di sejumlah kecamatan di Kabupaten Klaten, di antaranya Kemalang, Jatinom, Karangnongko, Bayat, Cawas, Trucuk, dan Karangdowo.
"Selama hujan belum turun secara berturut-turut maka air hujan belum mampu mengisi sumur gali milik warga. Dengan begitu bantuan air bersih masih dibutuhkan warga," katanya.