Temanggung (ANTARA) - Sebanyak lima daerah di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, sampai sekarang tetap membutuhkan distribusi bantuan air bersih karena masih mengalami kekeringan, kata Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Temanggung, Gito Walngadi.

Gito di Temanggung, Selasa, mengatakan seiring turun hujan di sejumlah wilayah di Kabupaten Temanggung, permintaan bantuan air bersih dari sejumlah daerah sudah dihentikan, namun masih ada lima titik yang tetap minta bantuan air bersih.

Ia menyebutkan kelima daerah yang masih minta bantuan air bersih tersebut, yakni Tlogopucang di Kecamatan Kandangan, Selopampang, Kaloran, Candiroto, dan Gentan.

Baca juga: Wonosamodro daerah kekeringan terparah di Kabupaten Boyolali

Ia menuturkan dari 20 kecamatan di Kabupaten Temanggung, pada musim kemarau kemarin sebanyak 12 kecamatan mengalami kekurangan air bersih, tersebar di 40 desa di 129 dusun atau titik.

Menurut dia BPBD Kabupaten Temanggung telah mendistribusikan bantuan air bersih sejak 17 Juni 2019. Hingga kini telah mendistribusikan air bersih ke daerah kekeringan sebanyak 1.226 mobil tangki.

Ia mengatakan memang banyak desa yang minta penghentian bantuan air bersih, setelah turun hujan di sejumlah wilayah Kabupaten Temanggung.

Gito menyampaikan berdasarkan prakiraan dari BMKG puncak hujan di Temanggung sekitar Januari-Februari 2020.

"Saat ini Temanggung sudah mulai hujan meskipun belum merata," katanya.

Baca juga: 88 desa kekeringan, BPBD Banyumas intensifkan distribusi air bersih
Baca juga: Jumlah desa alami kekeringan di Demak diprediksi terus bertambah

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024