Cilacap (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mendorong penguatan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya resesi ekonomi pada tahun 2020.
"Ternyata memang sektor UMKM justru yang berpengaruh banyak ke masyarakat. Bahkan saat resesi ekonomi tahun 1998, sektor UMKM terbukti paling kuat untuk bertahan," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Cilacap Wasi Ariyadi di Cilacap, Selasa.
Oleh karena itu, tambahnya, Pemkab Cilacap terus mendorong sektor UMKM agar tetap tumbuh sehingga tidak goyah di tengah ancaman perekonomian yang lebih sulit dan mengarah ke resesi ekonomi pada tahun 2020.
Baca juga: Hadapi resesi, ini langkah yang perlu ditempuh Indonesia
Menurut dia, Pemkab Cilacap melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) setempat juga menggelar workshop terkait dengan peran UMKM dalam mendukung perekonomian daerah.
"Badan usaha milik daerah (BUMD) yang ada Cilacap juga didorong untuk berperan dalam pengembangan UMKM. Beberapa UMKM juga sudah kita dorong untuk terus bergeliat dengan mengikuti pameran dan memberikan pembinaan," jelasnya.
Seperti diberitakan Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan adanya ancaman kondisi perekonomian yang lebih sulit bahkan mengarah ke resesi ekonomi pada tahun 2020.
"Perkiraan dari lembaga-lembaga internasional, tahun depan akan menuju ke sebuah situasi yang lebih sulit. Dan bahkan ada yang menyampaikan menuju ke sebuah resesi," kata Presiden Jokowi ketika membuka rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (30/10).
Rapat yang juga dihadiri Wapres Ma'ruf Amin itu beragenda penyampaian program dan kegiatan di bidang perekonomian.
Sebelumnya Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan program dan kegiatan dimaksud, Presiden Jokowi menyampaikan beberapa hal yang harus menjadi perhatian kabinet.
"Sebelum saya mempersilahkan Pak Menko untuk menyampaikan fokus dan kerja dalam lingkup koordinasi, saya sampaikan beberapa hal," kata Jokowi.
Pertama, lanjut dia, kondisi ekonomi global dalam lima tahun ini dan perkiraan-perkiraan dari lembaga-lembaga internasional bahwa tahun 2020 akan menuju ke sebuah situasi yang lebih sulit.
"Dan bahkan ada yang menyampaikan menuju ke sebuah resesi," tegas Jokowi.
Kepala Negara meminta semua pihak harus mengantisipasi kemungkinan tersebut.
"Ini bolak balik saya sampaikan, kuncinya ada di pertama peningkatan ekspor dan substitusi barang-barang impor. Kedua, yang sangat penting adalah juga investasi," katanya.
Menurut dia, peningkatan ekspor dan investasi menjadi kunci dalam kegiatan di bidang ekonomi.
"Oleh sebab itu saya sudah sampaikan baik kepada Mendag dan Wamendag, Menlu dan Wamenlu, saya sampaikan secara khusus bahwa perjanjian perdagangan harus kita lakukan secara terus menerus tanpa henti," kata Jokowi.
Baca juga: Presiden: Akibat Resesi Global banyak Negara Alami Pertumbuhan Ekonomi Minus
"Ternyata memang sektor UMKM justru yang berpengaruh banyak ke masyarakat. Bahkan saat resesi ekonomi tahun 1998, sektor UMKM terbukti paling kuat untuk bertahan," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Cilacap Wasi Ariyadi di Cilacap, Selasa.
Oleh karena itu, tambahnya, Pemkab Cilacap terus mendorong sektor UMKM agar tetap tumbuh sehingga tidak goyah di tengah ancaman perekonomian yang lebih sulit dan mengarah ke resesi ekonomi pada tahun 2020.
Baca juga: Hadapi resesi, ini langkah yang perlu ditempuh Indonesia
Menurut dia, Pemkab Cilacap melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) setempat juga menggelar workshop terkait dengan peran UMKM dalam mendukung perekonomian daerah.
"Badan usaha milik daerah (BUMD) yang ada Cilacap juga didorong untuk berperan dalam pengembangan UMKM. Beberapa UMKM juga sudah kita dorong untuk terus bergeliat dengan mengikuti pameran dan memberikan pembinaan," jelasnya.
Seperti diberitakan Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan adanya ancaman kondisi perekonomian yang lebih sulit bahkan mengarah ke resesi ekonomi pada tahun 2020.
"Perkiraan dari lembaga-lembaga internasional, tahun depan akan menuju ke sebuah situasi yang lebih sulit. Dan bahkan ada yang menyampaikan menuju ke sebuah resesi," kata Presiden Jokowi ketika membuka rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (30/10).
Rapat yang juga dihadiri Wapres Ma'ruf Amin itu beragenda penyampaian program dan kegiatan di bidang perekonomian.
Sebelumnya Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan program dan kegiatan dimaksud, Presiden Jokowi menyampaikan beberapa hal yang harus menjadi perhatian kabinet.
"Sebelum saya mempersilahkan Pak Menko untuk menyampaikan fokus dan kerja dalam lingkup koordinasi, saya sampaikan beberapa hal," kata Jokowi.
Pertama, lanjut dia, kondisi ekonomi global dalam lima tahun ini dan perkiraan-perkiraan dari lembaga-lembaga internasional bahwa tahun 2020 akan menuju ke sebuah situasi yang lebih sulit.
"Dan bahkan ada yang menyampaikan menuju ke sebuah resesi," tegas Jokowi.
Kepala Negara meminta semua pihak harus mengantisipasi kemungkinan tersebut.
"Ini bolak balik saya sampaikan, kuncinya ada di pertama peningkatan ekspor dan substitusi barang-barang impor. Kedua, yang sangat penting adalah juga investasi," katanya.
Menurut dia, peningkatan ekspor dan investasi menjadi kunci dalam kegiatan di bidang ekonomi.
"Oleh sebab itu saya sudah sampaikan baik kepada Mendag dan Wamendag, Menlu dan Wamenlu, saya sampaikan secara khusus bahwa perjanjian perdagangan harus kita lakukan secara terus menerus tanpa henti," kata Jokowi.
Baca juga: Presiden: Akibat Resesi Global banyak Negara Alami Pertumbuhan Ekonomi Minus