Kudus (ANTARA) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, siap membantu pembuatan 10.000 titik biopori untuk menjaga ketersediaan air di dalam tanah, sekaligus juga bermanfaat untuk mengurangi potensi genangan banjir di daerah berpotensi terjadi genangan banjir.
Menurut Direktur PDAM Kudus Ayatullah Humaini di Kudus, Senin, 10.000 titik biopori tersebut akan dibuat di lahan milik warga yang memang berpotensi bisa menjaga ketersediaan air di dalam tanah.
Dalam pembuatan 10.000 biopori tersebut, PDAM Kudus akan melibatkan sahabat air sekaligus yang akan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait biopori tersebut.
Nantinya, kata dia, akan melibatkan kalangan pelajar, masyarakat peduli lingkungan, serta lembaga swadaya masyarakat di Kudus.
Selain bertujuan untuk mengkampanyekan program penyelamatan air, program peduli sosial atau CSR (Corporate Social Responsibility) PDAM Kudus itu juga bertujuan untuk mengurangi genangan banjir di daerah setempat.
"Jangan sampai air terbuang percuma, jika bisa disimpan di dalam perut bumi untuk cadangan ketika musim kemarau tentunya harus ada upaya penyelamatan," ujarnya.
Baca juga: Bupati Wonosobo Ajak Warga Bikin Biopori Mandiri
Dengan adanya kampanye tersebut, dia berharap, bisa turut menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa kebiasaan membiarkan air terbuang percuma bukanlah kebiasaan yang baik.
Jika masih bisa diselamatkan untuk kepentingan cadangan air pada musim kemarau, kata dia, masyarakat tentunya perlu melakukan tindakan penyelamatan air.
Manfaat biopori, katanya, sudah dirasakan oleh masyarakat Salatiga karena ketersediaan airnya cukup stabil. Demikian halnya di sejumlah sumur pompa milik PDAM Kudus yang dilengkapi biopori juga mengalami kestabilan debit air, terutama saat musim kemarau tidak akan kehabisan air.
Lubang biopori yang diharapkan, yakni memiliki kedalaman 1-2 meter dengan diameter 20 sentimeter, kemudian lubang yang dibuat ditimbun dengan sampah organik sehingga bisa menghasilkan kompos.
Baca juga: Minimalkan Banjir, Kecamatan di Kudus Diminta Buat Biopori
Menurut Direktur PDAM Kudus Ayatullah Humaini di Kudus, Senin, 10.000 titik biopori tersebut akan dibuat di lahan milik warga yang memang berpotensi bisa menjaga ketersediaan air di dalam tanah.
Dalam pembuatan 10.000 biopori tersebut, PDAM Kudus akan melibatkan sahabat air sekaligus yang akan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait biopori tersebut.
Nantinya, kata dia, akan melibatkan kalangan pelajar, masyarakat peduli lingkungan, serta lembaga swadaya masyarakat di Kudus.
Selain bertujuan untuk mengkampanyekan program penyelamatan air, program peduli sosial atau CSR (Corporate Social Responsibility) PDAM Kudus itu juga bertujuan untuk mengurangi genangan banjir di daerah setempat.
"Jangan sampai air terbuang percuma, jika bisa disimpan di dalam perut bumi untuk cadangan ketika musim kemarau tentunya harus ada upaya penyelamatan," ujarnya.
Baca juga: Bupati Wonosobo Ajak Warga Bikin Biopori Mandiri
Dengan adanya kampanye tersebut, dia berharap, bisa turut menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa kebiasaan membiarkan air terbuang percuma bukanlah kebiasaan yang baik.
Jika masih bisa diselamatkan untuk kepentingan cadangan air pada musim kemarau, kata dia, masyarakat tentunya perlu melakukan tindakan penyelamatan air.
Manfaat biopori, katanya, sudah dirasakan oleh masyarakat Salatiga karena ketersediaan airnya cukup stabil. Demikian halnya di sejumlah sumur pompa milik PDAM Kudus yang dilengkapi biopori juga mengalami kestabilan debit air, terutama saat musim kemarau tidak akan kehabisan air.
Lubang biopori yang diharapkan, yakni memiliki kedalaman 1-2 meter dengan diameter 20 sentimeter, kemudian lubang yang dibuat ditimbun dengan sampah organik sehingga bisa menghasilkan kompos.
Baca juga: Minimalkan Banjir, Kecamatan di Kudus Diminta Buat Biopori