Temanggung (ANTARA) - Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, pada 2020 dianggarkan defisit Rp44 miliar, karena rencana belanja lebih besar dibanding pendapatan, kata Bupati Temanggung M. Al Khadziq.
"Defisit tersebut direncanakan ditutup dari pembiayaan netto," katanya pada sidang paripurna DPRD Kabupaten Temanggung, Senin, untuk membahas surat bupati tentang RAPBD 2020.
Ia mengatakan anggaran pendapatan daerah pada tahun 2020 sebesar Rp1,913 triliun, dengan perincian pendapatan asli daerah Rp261 miliar (13,66 persen), dana perimbangan Rp1,183 triliun (61,84 persen), dan lain-lain pendapatan daerah yang sah Rp469 miliar (24,50 persen).
Kemudian anggaran belanja Rp1,958 triliun, dengan perincian belanja tidak langsung Rp1,244 trilun dan belanja langsung Rp713 miliar.
Ia menuturkan pembiayaan daerah dianggarkan sebesar Rp74 miliar yang bersumber silpa tahun sebelumnya Rp59 miliar dan penerimaan retensi Rp15 miliar. Rencana pengeluaran pembiayaan tahun 2020 sebesar Rp30 miliar yang digunakan untuk penyertaan modal Rp15 miliar dan pembayaran retensi sebesar Rp15 miliar.
"Memperhatikan rencana penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan, maka terdapat pembiayaan netto sebesar Rp44 miliar yang akan digunakan untuk menutup defisit anggaran," katanya.
Ia mengatakan Pemkab Temanggung akan melaksanakan berbagai upaya guna mencapai target, seperti mengoptimalkan kinerja BUMD, pemanfaatan aset-aset daerah yang bernilai ekonomi tinggi, dan meningkatkan kesadaran dan kepatuhan para subjek pajak dan objek retensi.
Dalam pandangan fraksi-fraksi mendesak pada pemerintah kabupaten setempat agar lebih proaktif dan kreatif dalam menghasilkan dan mengelola sumber-sumber pendapatan. Pemerintah Daerah diharapkan tidak sekadar membelanjakan dan menghabiskan anggaran.
Baca juga: Tingkatkan kesejahteraan, Bupati Temanggung ajak warga hargai produk lokal
Sekretaris Fraksi PAN Berkeadilan Bejo Tursiyam mengatakan sumber-sumber pendapatan alternatif perlu digali secara kreatif dan inovatif dengan mengoptimalkan potensi ekonomi yang ada secara efektif dan efisien.
"APBD Tahun Anggaran 2020 ini sangat penting kiranya mendukung kegiatan-kegiatan pengembangan ekonomi masyarakat," katanya.
Pada sidang yang dipimpin Ketua DPRD Temanggung Yunianto tersebut, Bejo mengatakan perlunya kegiatan-kegiatan yang terkait dengan pelatihan keterampilan ekonomi, pengembangan produk lokal berbasis daerah, sehingga diharapkan muncul produk-produk lokal yang dapat dipasarkan ke luar daerah Temanggung atau bahkan pasar luar negeri.
Juru bicara Fraksi Nusantara Siti Margolestari mengatakan perlu optimalisasi dalam menggali dan memanfaatkan potensi-potensi untuk pendapatan daerah, sehingga pembangunan berjalan baik untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Penyimpangan keuangan harus diberantas," katanya.
Baca juga: Temanggung minum kopi bersama ramaikan "Jumat ngopi"
"Defisit tersebut direncanakan ditutup dari pembiayaan netto," katanya pada sidang paripurna DPRD Kabupaten Temanggung, Senin, untuk membahas surat bupati tentang RAPBD 2020.
Ia mengatakan anggaran pendapatan daerah pada tahun 2020 sebesar Rp1,913 triliun, dengan perincian pendapatan asli daerah Rp261 miliar (13,66 persen), dana perimbangan Rp1,183 triliun (61,84 persen), dan lain-lain pendapatan daerah yang sah Rp469 miliar (24,50 persen).
Kemudian anggaran belanja Rp1,958 triliun, dengan perincian belanja tidak langsung Rp1,244 trilun dan belanja langsung Rp713 miliar.
Ia menuturkan pembiayaan daerah dianggarkan sebesar Rp74 miliar yang bersumber silpa tahun sebelumnya Rp59 miliar dan penerimaan retensi Rp15 miliar. Rencana pengeluaran pembiayaan tahun 2020 sebesar Rp30 miliar yang digunakan untuk penyertaan modal Rp15 miliar dan pembayaran retensi sebesar Rp15 miliar.
"Memperhatikan rencana penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan, maka terdapat pembiayaan netto sebesar Rp44 miliar yang akan digunakan untuk menutup defisit anggaran," katanya.
Ia mengatakan Pemkab Temanggung akan melaksanakan berbagai upaya guna mencapai target, seperti mengoptimalkan kinerja BUMD, pemanfaatan aset-aset daerah yang bernilai ekonomi tinggi, dan meningkatkan kesadaran dan kepatuhan para subjek pajak dan objek retensi.
Dalam pandangan fraksi-fraksi mendesak pada pemerintah kabupaten setempat agar lebih proaktif dan kreatif dalam menghasilkan dan mengelola sumber-sumber pendapatan. Pemerintah Daerah diharapkan tidak sekadar membelanjakan dan menghabiskan anggaran.
Baca juga: Tingkatkan kesejahteraan, Bupati Temanggung ajak warga hargai produk lokal
Sekretaris Fraksi PAN Berkeadilan Bejo Tursiyam mengatakan sumber-sumber pendapatan alternatif perlu digali secara kreatif dan inovatif dengan mengoptimalkan potensi ekonomi yang ada secara efektif dan efisien.
"APBD Tahun Anggaran 2020 ini sangat penting kiranya mendukung kegiatan-kegiatan pengembangan ekonomi masyarakat," katanya.
Pada sidang yang dipimpin Ketua DPRD Temanggung Yunianto tersebut, Bejo mengatakan perlunya kegiatan-kegiatan yang terkait dengan pelatihan keterampilan ekonomi, pengembangan produk lokal berbasis daerah, sehingga diharapkan muncul produk-produk lokal yang dapat dipasarkan ke luar daerah Temanggung atau bahkan pasar luar negeri.
Juru bicara Fraksi Nusantara Siti Margolestari mengatakan perlu optimalisasi dalam menggali dan memanfaatkan potensi-potensi untuk pendapatan daerah, sehingga pembangunan berjalan baik untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Penyimpangan keuangan harus diberantas," katanya.
Baca juga: Temanggung minum kopi bersama ramaikan "Jumat ngopi"