Kab. Pekalongan (ANTARA) - Kota Bekasi ingin meniru pengelolaan sampah di Kabupaten Pekalongan yang menggunakan aplikasi berbasis android bernama Yo Waste yang memiliki menu Yo Waste Sampah, Yo Waste PPOB, dan Yo Waste Sehat.

Aplikasi Yo Waste dapat dapat didownload dan saat sampah di rumah sudah penuh, tinggal klik tombol Yo Waste Sampah dan Yo Waste Poin akan datang mengambil sampah dengan terlebih dahulu ditimbang, diberi nama, difoto, dan dikirim ke Classing Point terdekat. Setelah difoto, diverifikasi, misalnya dapat 10 kg, maka akan langsung dikonversi dalam bentuk uang dan langsung masuk saldo di aplikasi Yo-Waste.

Selain uang, pengguna aplikasi juga bisa mendapatkan reward lainnya berupa konsultasi kesehatan gratis selama 24 jam pada menu Yo Waste Sehat; sementara pada Yo Waste PPOB, pengguna aplikasi bisa isi pulsa listrik, pulsa handphone, kuota internet, membayar BPJS, dan angsuran pembiayaan sejumlah leasing yang sudah kerja sama dengan Yo Waste. 

"Dari mengumpulkan sampah, tidak hanya reward berupa uang dan konsultasi kesehatan, PPOB, dan lain-lain. Nantinya juga bisa terakses di Puskesmas dan apotek serta dokter-dokter di Pekalongan. Kami akan membangun karakter ibu-ibu Kabupaten Pekalongan agar peduli dengan sampah," kata Wijanarko, inisiator aplikasi pengelolaan sampah di kabupaten Pekalongan.

Hal tersebut disampaikan Wijanarko yang ikut menerima rombongan dari Kota Bekasi di rumah dinas Bupati Pekalongan, Jumat selain Bupati Pekalongan Asip Kholbihi.

Baca juga: Bupati Pekalongan ingatkan warga jaga kebersihan lingkungan

Bupati Pekalongan Asip Kholbihi mengakui hingga saat ini aplikasi pengelolaan sampah berbasis android tersebut masih dalam tahap sosialisasi dan sudah dikomunikasikan ke masyarakat dengan respon yang sangat baik dari warga.

"Produksi sampah di Kabupaten Pekalongan sebanyak 356 ton per hari. Walaupun bisa dikatakan tidak banyak, namun menjadi tantangan yang berat, sehingga muncullah inisiasi, bagaimana agar sampah ini memiliki nilai ekonomi dan dipilah sesuai dengan jenisnya," kata Asip.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyebutkan sampah di daerahnya mencapai 1.800 ton per hari dan pemerintah daerah ingin mengurangi jumlah sampah tersebut.

 oleh karena itu, pihaknya melakukan studi banding ke Kabupaten Pekalongan untuk mengetahui sistem pengolahan sampah  yang ada di Kabupaten Pekalongan seperti apa. 

"Mudah-mudahan apa yang sudah dilakukan Bupati Pekalongan ini bisa kami jadikan studi tiru dan menjadi sebuah percontohan bagi daerah lainnya di seluruh wilayah Indonesia," kata Rahmat Effendi.

Dalam kesempatan tersebut Rahmat Effendi juga mengajak Sekda Kota Bekasi beserta jajarannya hingga para pengelola bank sampah.

Baca juga: Asip: usaha pencucian jins tak beriin akan ditutup

Pewarta : KSM
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024