Kudus (ANTARA) - Pameran museum bersama di Museum Kretek Kudus, Jawa Tengah, yang melibatkan museum dari empat kabupaten di eks-Keresidenan Pati mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan ke museum itu.
"Jika sebelumnya pada hari kerja jumlah kunjungannya hanya puluhan pengunjung dan terkadang juga sepi, sejak adanya 'Pameran Museum Bersama Lingkar Pantura' yang melibatkan lima museum dari empat kabupaten tingkat kunjungannya melonjak menjadi 200-an pengunjung per harinya," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Museum Kretek Kudus Kasman Sutiyono di Kudus, Jumat.
Pengunjung, katanya, tidak hanya wisatawan lokal Kudus, melainkan ada yang berasal dari luar daerah itu.
Ia berharap, pameran yang menghadirkan aneka koleksi dari berbagai museum di lima kabupaten bisa turut mempromosikan keberadaan Museum Kretek Kudus kepada masyarakat.
Keempat kabupaten yang turut memeriahkan pameran museum skala nasional, yakni Kabupaten Rembang, Jepara, Demak, dan Grobogan.
Kabupaten Kudus memamerkan koleksi dari beberapa museum, di antaranya Museum Kretek, Museum Situs Purbakala Patiayam, Museum Jenang, Museum Omah Bati, dan Museum Kaligrafi.
Baca juga: Museum Kretek Kudus bakal gelar pameran skala nasional
Para pengunjung, katanya, juga banyak yang tertarik menanyakan koleksi Situs Patiayam berupa gading gajah yang berukuran panjang.
"Mereka menanyakan kebenaran benda bersejarah tersebut apakah memang benar ditemukan di Situs Patiayam atau seperti apa. Mereka memang takjub karena ukurannya yang begitu besar dan panjang," katanya.
Pameran bersama selama 12-19 Oktober 2019 dalam rangka menyambut Hari Museum Nasional itu, juga untuk mendukung Program Ayo ke Museum.
"Tentunya ajang pameran tersebut bisa menjadi ajang edukasi dan budaya. Ke depan kami akan menggandeng Dinas Pendidikan agar siswa juga menyaksikan karena bisa menjadi ruang edukasi siswa," ujarnya.
Baca juga: 10 museum di Indonesia ikuti pameran di Boyolali
Penjaga stan Museum R.A. Kartini Jepara Riza Khaerul mengungkapkan koleksi Museum Kartini yang diikutkan dalam pameran berjumlah 12 foto koleksi R.A. Kartini serta dua barang berupa ukiran macan kurung serta mesin jahit R.A. Kartini.
Ia juga mengapresiasi ajakan Pemkab Kudus untuk mengikuti pameran bersama karena masyarakat Kudus bisa mengetahui koleksi Museum Kartini Jepara sehingga tertarik berkunjung.
"Kami juga membawa brosur yang berisi aneka koleksi Museum Kartini Jepara sekaligus menjadi ajang promosi di luar daerah," ujarnya.
Berdasarkan pantauan, koleksi dari Museum R.A. Kartini Jepara dan Rembang sama-sama menampilkan koleksi foto, sedangkan dari Jepara ada koleksi ukiran macan kurung serta mesin jahit.
Museum Masjid Agung Demak menampilkan koleksi foto Masjid Agung Demak, miniatur Masjid Agung Demak, serta beberapa koleksi lain, sedangkan Museum Grobogan menampilkan koleksi benda bersejarah dan batik khas daerahnya, serta Museum Pati Ayam menampilkan aneka koleksi fosil purba.
Baca juga: Tujuh museum ikut pameran keliling Museum Ranggawarsito
Baca juga: Koleksi Museum Patiayam ikut pameran keliling Museum Ronggowarsito
Baca juga: Enam museum pameran sejarah dan budaya di Temanggung
"Jika sebelumnya pada hari kerja jumlah kunjungannya hanya puluhan pengunjung dan terkadang juga sepi, sejak adanya 'Pameran Museum Bersama Lingkar Pantura' yang melibatkan lima museum dari empat kabupaten tingkat kunjungannya melonjak menjadi 200-an pengunjung per harinya," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Museum Kretek Kudus Kasman Sutiyono di Kudus, Jumat.
Pengunjung, katanya, tidak hanya wisatawan lokal Kudus, melainkan ada yang berasal dari luar daerah itu.
Ia berharap, pameran yang menghadirkan aneka koleksi dari berbagai museum di lima kabupaten bisa turut mempromosikan keberadaan Museum Kretek Kudus kepada masyarakat.
Keempat kabupaten yang turut memeriahkan pameran museum skala nasional, yakni Kabupaten Rembang, Jepara, Demak, dan Grobogan.
Kabupaten Kudus memamerkan koleksi dari beberapa museum, di antaranya Museum Kretek, Museum Situs Purbakala Patiayam, Museum Jenang, Museum Omah Bati, dan Museum Kaligrafi.
Baca juga: Museum Kretek Kudus bakal gelar pameran skala nasional
Para pengunjung, katanya, juga banyak yang tertarik menanyakan koleksi Situs Patiayam berupa gading gajah yang berukuran panjang.
"Mereka menanyakan kebenaran benda bersejarah tersebut apakah memang benar ditemukan di Situs Patiayam atau seperti apa. Mereka memang takjub karena ukurannya yang begitu besar dan panjang," katanya.
Pameran bersama selama 12-19 Oktober 2019 dalam rangka menyambut Hari Museum Nasional itu, juga untuk mendukung Program Ayo ke Museum.
"Tentunya ajang pameran tersebut bisa menjadi ajang edukasi dan budaya. Ke depan kami akan menggandeng Dinas Pendidikan agar siswa juga menyaksikan karena bisa menjadi ruang edukasi siswa," ujarnya.
Baca juga: 10 museum di Indonesia ikuti pameran di Boyolali
Penjaga stan Museum R.A. Kartini Jepara Riza Khaerul mengungkapkan koleksi Museum Kartini yang diikutkan dalam pameran berjumlah 12 foto koleksi R.A. Kartini serta dua barang berupa ukiran macan kurung serta mesin jahit R.A. Kartini.
Ia juga mengapresiasi ajakan Pemkab Kudus untuk mengikuti pameran bersama karena masyarakat Kudus bisa mengetahui koleksi Museum Kartini Jepara sehingga tertarik berkunjung.
"Kami juga membawa brosur yang berisi aneka koleksi Museum Kartini Jepara sekaligus menjadi ajang promosi di luar daerah," ujarnya.
Berdasarkan pantauan, koleksi dari Museum R.A. Kartini Jepara dan Rembang sama-sama menampilkan koleksi foto, sedangkan dari Jepara ada koleksi ukiran macan kurung serta mesin jahit.
Museum Masjid Agung Demak menampilkan koleksi foto Masjid Agung Demak, miniatur Masjid Agung Demak, serta beberapa koleksi lain, sedangkan Museum Grobogan menampilkan koleksi benda bersejarah dan batik khas daerahnya, serta Museum Pati Ayam menampilkan aneka koleksi fosil purba.
Baca juga: Tujuh museum ikut pameran keliling Museum Ranggawarsito
Baca juga: Koleksi Museum Patiayam ikut pameran keliling Museum Ronggowarsito
Baca juga: Enam museum pameran sejarah dan budaya di Temanggung