Boyolali (ANTARA) - Produksi susu segar yang dihasilkan para peternak di Desa Sumur, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, anjlok 30 persen selama musim kemarau ini dibanding sebelumnya.

"Produksi susu segar di Desa Sumur yang sebelumnya rata-rata sekitar 1.000 liter per hari, menurun menjadi sekitar 700 liter per hari atau sekitar 30 persen selama musim kemarau," kata Kepala Desa Sumur Siti Prihatin di sela pemberian bantuan alat pendingin atau cooling tank susu dari PT Garudafood untuk para peternak di Desa Sumur Boyolali, Kamis.

Menurut Siti Prihatin, Desa Sumur dihuni sebanyak 700 kepala keluarga (KK) yang semuanya merupakan peternak. Setiap KK rata-rata memelihara ternak sapi tiga hingga empat ekor baik jenis perah maupun potong.

Baca juga: Mahasiswa Polbangtan YoMa lakukan pengujian susu sapi

PT Garudafood yang menjadi mitra kerja para peternak di Desa Sumur memberikan pendingin susu dengan kapasitas 6.000 liter untuk membantu meningkatkan produksi susu di daerah ini.

"Saya bangga dengan bantuan alat pendingin susu untuk para peternak sapi perah di Desa Sumur ini, tentunya akan meningkatkan kualitas dan produksinya," katanya.

KUD Getasan Jateng termasuk peternak di Desa Sumur merupakan mitra kerja yang memasok bahan baku susu segar paling besar dibanding daerah lain. Perusahaan awal berdiri dibantu pasokan susu dari Jateng sehingga perusahaan berkomitmen tetap menjaga dan memperkuat kemitraan dengan para peternak di Jateng termasuk Boyolali ini.

"Bantuan alat pendingin atau cooling tank susu itu diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas dan produktifitas para peternak sapi perah, sehingga susu yang dihasilkan dapat lebih baik, sekaligus akan menambah kesejahteraannya," katanya.

Baca juga: Produksi Susu Belum Optimal, Peternak Sapi Diikutkan Pelatihan

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024