Magelang (ANTARA) - Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengatakan Musabaqah Tilawatil Quran memberikan manfaat, khususnya bagi generasi muda, meningkatkan pembangunan mental dan spiritual.
"MTQ upaya peningkatan pembangunan mental spiritual warga Kota Magelang. Mulai tahun ini seperti halnya lomba fasih, pelaksanaan MTQ digelar secara bergiliran dengan harapan anak-anak dan peserta lainnya bisa bersosialisasi dengan masyarakat," katanya dalam sambutan tertulis pelaksanaan MTQ 2019 Kota Magelang yang dibacakan Sekda Joko Budiyono di Magelang, Rabu (9/10).
Untuk kali pertamanya, MTQ Kota Magelang digelar di luar kompleks kantor wali kota setempat, yakni di Masjid Darusalam Kelurahan Jurangombo Selatan, Kecamatan Magelang Selatan. Kegiatan berlangsung selama Selasa (8/10) hingga Rabu (9/10) diikuti 273 peserta.
Dia berharap, kegiatan itu memotivasi anak-anak agar memiliki karakter spiritual yang baik dan berakhlak.
Baca juga: Lomba MTQ meningkatkan syiar Islam pada usia dini
Sigit juga mengatakan bahwa upaya mendidik dan membina generasi muda untuk mempelajari Al Quran harus semakin ditingkatkan.
Terobosan pembinaan juga tidak hanya melalui kegiatan itu, namun bisa dikreasi melalui kegiatan lain yang lebih menarik.
"Pendalaman agama menjadi peran strategis sebagai landasan spiritual, etika, dan moral masyarakat dalam bernegara. Adanya lomba MTQ tingkat pelajar dan umum, maka diharapkan bisa memunculkan generasi yang berkualitas," katanya dalam keterangan tertulis Humas Pemkot Magelang.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekeretariat Daerah Pemerintah Kota Magelang Hadi Sutopo menambahkan peserta MTQ 2019 terdiri atas 185 siswa dan 88 masyarakat umum.
Kategori lomba dibagi tiga, meliputi tilawah, tartil, dan tahfiz. Untuk tahfiz pelajar juz 1-juz 5, sedangkan tahfiz umum juz 1-juz 30.
Hadiah yang diperebutkan berupa piagam dan uang pembinaan. Untuk juara I uang pembinaan Rp2.000.000, juara II Rp1.500.000, dan juara III Rp1.250.000. Total hadiah Rp152 juta. (hms)
Baca juga: Diharapkan MTQ hingga tingkat kampung
"MTQ upaya peningkatan pembangunan mental spiritual warga Kota Magelang. Mulai tahun ini seperti halnya lomba fasih, pelaksanaan MTQ digelar secara bergiliran dengan harapan anak-anak dan peserta lainnya bisa bersosialisasi dengan masyarakat," katanya dalam sambutan tertulis pelaksanaan MTQ 2019 Kota Magelang yang dibacakan Sekda Joko Budiyono di Magelang, Rabu (9/10).
Untuk kali pertamanya, MTQ Kota Magelang digelar di luar kompleks kantor wali kota setempat, yakni di Masjid Darusalam Kelurahan Jurangombo Selatan, Kecamatan Magelang Selatan. Kegiatan berlangsung selama Selasa (8/10) hingga Rabu (9/10) diikuti 273 peserta.
Dia berharap, kegiatan itu memotivasi anak-anak agar memiliki karakter spiritual yang baik dan berakhlak.
Baca juga: Lomba MTQ meningkatkan syiar Islam pada usia dini
Sigit juga mengatakan bahwa upaya mendidik dan membina generasi muda untuk mempelajari Al Quran harus semakin ditingkatkan.
Terobosan pembinaan juga tidak hanya melalui kegiatan itu, namun bisa dikreasi melalui kegiatan lain yang lebih menarik.
"Pendalaman agama menjadi peran strategis sebagai landasan spiritual, etika, dan moral masyarakat dalam bernegara. Adanya lomba MTQ tingkat pelajar dan umum, maka diharapkan bisa memunculkan generasi yang berkualitas," katanya dalam keterangan tertulis Humas Pemkot Magelang.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekeretariat Daerah Pemerintah Kota Magelang Hadi Sutopo menambahkan peserta MTQ 2019 terdiri atas 185 siswa dan 88 masyarakat umum.
Kategori lomba dibagi tiga, meliputi tilawah, tartil, dan tahfiz. Untuk tahfiz pelajar juz 1-juz 5, sedangkan tahfiz umum juz 1-juz 30.
Hadiah yang diperebutkan berupa piagam dan uang pembinaan. Untuk juara I uang pembinaan Rp2.000.000, juara II Rp1.500.000, dan juara III Rp1.250.000. Total hadiah Rp152 juta. (hms)
Baca juga: Diharapkan MTQ hingga tingkat kampung