Kebumen (ANTARA) - Bank Mandiri bekerja sama dengan PT Pertamina membangun sistem pengolahan beras terpadu di Desa Kaliputih, Kutowinangun, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno usai melakukan peletakan batu pertama pembangunan sistem pengolahan beras terpadu di Kebumen, Rabu, mengatakan langkah ini menjadi wujud komitmen kedua BUMN dalam mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di Tanah Air.
"Saya menyambut baik sinergi ini. Terima kasih kepada Bank Mandiri dan Pertamina. Ini merupakan wujud dari komitmen bersama dalam mendorong kesejahteraan petani. Kehadiran sistem pengolahan beras terpadu ini akan membantu menaikkan pendapatan petani Kaliputih khususnya dan di Kebumen umumnya," kata Rini Soemarno.
Sistem Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) atau Integrated Rice Center sendiri merupakan tahapan dalam Program Mewirausahakan Petani untuk mendukung petani setelah masa pratanam dan tanam, yaitu khususnya pada masa panen dan pascapanen.
Sistem pengolahan beras terpadu ini akan membantu meningkatkan produksi beras dan kesejahteraan hampir 170.000 petani di Kebumen.
Sistem pengolahan beras terpadu yang akan dibangun memiliki kapasitas produksi beras sebesar 3 ton/jam dan akan dikelola oleh kelembagaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT).
Tidak hanya mengolah gabah petani saja, sistem pengolahan beras terpadu itu nantinya juga mampu menyerap beras medium dari usaha pengolahan beras tradisional setempat. Alhasil, sistem pengolahan beras terpadu akan dapat berproduksi sepanjang musim serta tidak mematikan usaha pengolahan padi setempat.
Dalam pembangunannya, sistem pengolahan beras terpadu ini juga akan dilengkapi dengan timbangan digital, gudang penyimpanan, perkantoran, dan tempat pembinaan.
Baca juga: BUMN bakal rekrut 11.000 pegawai tahun ini
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman A. Arianto menyatakan program wirausaha petani ini sebelumnya telah dilaksanakan dan dirintis di Provinsi Jawa Barat yaitu Indramayu, Karawang, Purwakarta, Cianjur, Garut, Sumedang, Majalengka, Tasikmalaya dan Ciamis, yang dikoordinasikan BUMN di masing-masing wilayah melalui pembentukan PT.
"Sejalan dengan visi BUMN Hadir untuk Negeri, kami mengimplementasikan program ini dengan mengusung pendekatan dari petani, oleh petani dan untuk petani. Harapannya, tentu petani akan memiliki kemampuan yang lebih, tidak hanya mengelola lahan pertanian, tapi juga dari sisi manajemen perusahaan," katanya.
Ia menjelaskan para petani yang tergabung dalam Gapoktan disinergikan secara kelembagaan dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk menghasilkan suatu usaha yang berskala ekonomi dan profesional agar mampu meningkatkan nilai tambah bagi petani dan masyarakat sekitar secara berkesinambungan dalam jangka panjang.
Guna memastikan kualitas hasil tanam pada program sistem pengolahan beras terpadu, katanya, PT yang dibentuk akan bekerja sama dengan dinas pertanian setempat untuk mendapatkan pembinaan tentang perencanaan tanam dan cara budi daya tani terbaik.
Untuk modal, kata dia, PT tersebut akan didukung oleh Bank Mandiri dan Himbara guna mendapatkan akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan distribusi kartu tani sesuai data dari Kementerian Pertanian (Kementan) atau dinas pertanian agar petani dapat menikmati pupuk bersubsidi dari Pupuk Indonesia.
"Pendekatan ini telah dijalankan di SPBT Pamarican, lembaga PT Mitra Desa Pamarican kini telah membukukan nilai omzet penjualan beras berkualitas unggul sebesar Rp18 miliar dari Januari sampai dengan per Juli 2019 yang dinikmati bersama oleh petani setempat," katanya.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan Pertamina sebagai BUMN senantiasa mendukung program-program pemerintah dan selalu berupaya berkontribusi positif untuk masyarakat.
"Selaku BUMN, sudah merupakan tugas Pertamina untuk terus memberikan sumbangsih kepada negara dan masyarakat. Melalui kerja sama dengan Bank Mandiri yang merupakan bentuk sinergi BUMN, kami mengharapkan agar kegiatan ini dapat menjadi nilai tambah untuk masyarakat Kebumen pada khususnya dan meningkatkan ketahanan pangan secara nasional pada umumnya," katanya.
Baca juga: Dukung pencegahan korupsi di BUMN, SPI kembangkan "whistleblowing system"
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno usai melakukan peletakan batu pertama pembangunan sistem pengolahan beras terpadu di Kebumen, Rabu, mengatakan langkah ini menjadi wujud komitmen kedua BUMN dalam mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di Tanah Air.
"Saya menyambut baik sinergi ini. Terima kasih kepada Bank Mandiri dan Pertamina. Ini merupakan wujud dari komitmen bersama dalam mendorong kesejahteraan petani. Kehadiran sistem pengolahan beras terpadu ini akan membantu menaikkan pendapatan petani Kaliputih khususnya dan di Kebumen umumnya," kata Rini Soemarno.
Sistem Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) atau Integrated Rice Center sendiri merupakan tahapan dalam Program Mewirausahakan Petani untuk mendukung petani setelah masa pratanam dan tanam, yaitu khususnya pada masa panen dan pascapanen.
Sistem pengolahan beras terpadu ini akan membantu meningkatkan produksi beras dan kesejahteraan hampir 170.000 petani di Kebumen.
Sistem pengolahan beras terpadu yang akan dibangun memiliki kapasitas produksi beras sebesar 3 ton/jam dan akan dikelola oleh kelembagaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT).
Tidak hanya mengolah gabah petani saja, sistem pengolahan beras terpadu itu nantinya juga mampu menyerap beras medium dari usaha pengolahan beras tradisional setempat. Alhasil, sistem pengolahan beras terpadu akan dapat berproduksi sepanjang musim serta tidak mematikan usaha pengolahan padi setempat.
Dalam pembangunannya, sistem pengolahan beras terpadu ini juga akan dilengkapi dengan timbangan digital, gudang penyimpanan, perkantoran, dan tempat pembinaan.
Baca juga: BUMN bakal rekrut 11.000 pegawai tahun ini
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman A. Arianto menyatakan program wirausaha petani ini sebelumnya telah dilaksanakan dan dirintis di Provinsi Jawa Barat yaitu Indramayu, Karawang, Purwakarta, Cianjur, Garut, Sumedang, Majalengka, Tasikmalaya dan Ciamis, yang dikoordinasikan BUMN di masing-masing wilayah melalui pembentukan PT.
"Sejalan dengan visi BUMN Hadir untuk Negeri, kami mengimplementasikan program ini dengan mengusung pendekatan dari petani, oleh petani dan untuk petani. Harapannya, tentu petani akan memiliki kemampuan yang lebih, tidak hanya mengelola lahan pertanian, tapi juga dari sisi manajemen perusahaan," katanya.
Ia menjelaskan para petani yang tergabung dalam Gapoktan disinergikan secara kelembagaan dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk menghasilkan suatu usaha yang berskala ekonomi dan profesional agar mampu meningkatkan nilai tambah bagi petani dan masyarakat sekitar secara berkesinambungan dalam jangka panjang.
Guna memastikan kualitas hasil tanam pada program sistem pengolahan beras terpadu, katanya, PT yang dibentuk akan bekerja sama dengan dinas pertanian setempat untuk mendapatkan pembinaan tentang perencanaan tanam dan cara budi daya tani terbaik.
Untuk modal, kata dia, PT tersebut akan didukung oleh Bank Mandiri dan Himbara guna mendapatkan akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan distribusi kartu tani sesuai data dari Kementerian Pertanian (Kementan) atau dinas pertanian agar petani dapat menikmati pupuk bersubsidi dari Pupuk Indonesia.
"Pendekatan ini telah dijalankan di SPBT Pamarican, lembaga PT Mitra Desa Pamarican kini telah membukukan nilai omzet penjualan beras berkualitas unggul sebesar Rp18 miliar dari Januari sampai dengan per Juli 2019 yang dinikmati bersama oleh petani setempat," katanya.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan Pertamina sebagai BUMN senantiasa mendukung program-program pemerintah dan selalu berupaya berkontribusi positif untuk masyarakat.
"Selaku BUMN, sudah merupakan tugas Pertamina untuk terus memberikan sumbangsih kepada negara dan masyarakat. Melalui kerja sama dengan Bank Mandiri yang merupakan bentuk sinergi BUMN, kami mengharapkan agar kegiatan ini dapat menjadi nilai tambah untuk masyarakat Kebumen pada khususnya dan meningkatkan ketahanan pangan secara nasional pada umumnya," katanya.
Baca juga: Dukung pencegahan korupsi di BUMN, SPI kembangkan "whistleblowing system"