Cilacap (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengajak generasi milenial untuk meminum berbagai jenis jamu dengan khasiat masing-masing sebagai upaya melestarikan warisan leluhur terkait dengan kesehatan.
"Jamu adalah minuman tradisional warisan nenek moyang, cara melestarikannya kita harus peka terhadap zaman. Kalau zaman sekarang yang lebih didominasi oleh kawan-kawan milenial," kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dinporapar) Provinsi Jateng, Sinung Nugroho Rachmadi usai membuka Festival Jamu dan Kuliner 2019 di Lapangan Eks Batalyon 405 Kabupaten Cilacap, Jumat (27/9) malam.
Pembukaan Festival Jamu dan Kuliner 2019 dilakukan Sinung bersama pejabat setempat dengan cara memukul kentongan dan minum jamu bersama di atas panggung.
Pada festival yang rutin digelar tiap tahun ini juga dihadiri 15 mahasiswa dari negara lain seperti Rwanda, Malaysia, Uganda, Libya, Perancis, Swedia, Sudan, dan Madagaskar yang sedang menempuh studi di perguruan tinggi di Jateng.
Baca juga: Sosialisasi Germas Diwarnai Minum Jamu Bersama
"Keramahtamahan dalam menyajikan jamu tetap menjadi kunci dan tidak ada khasiat jamu yang langsung dirasakan oleh berbagai masyarakat secara instan," ujarnya.
Terkait dengan jamu, Dinporapar Jateng menggandeng Balai Besar Pengobatan Obat dan Makanan untuk terus mengedukasi secara internal.
"Melalui Festival ini, kami bersama BPOM terus mengedukasi industri-industri agar jamu-jamu yang diproduksi bisa tetap higienis dan kandungan kimiawi bisa terkurangi sehingga bukan jamu yang menjadi alternatif, melainkan kebutuhan," katanya.
Sinung menyebutkan potensi jamu di Provinsi Jawa Tengah yang bisa dikembangkan antara lain di Kabupaten Rembang, Cilacap, Sukoharjo dan Wonogiri.
"Oleh karena itu, melalui Festival Jamu yang digelar rutin tiap tahun, tidak hanya menjadikan warna sajian, tapi membangun jejaring menjadi sangat penting," ujarnya.
Festival Jamu dan Kuliner 2019 akan digelar hingga Minggu (29/9) di Lapangan Eks Batalyon 405 dengan menampilkan beragam minuman jamu tradisional dan produk olahan jamu, serta kuliner.
Berbagai kegiatan juga dihadirkan pada Festival Jamu dan Kuliner 2019 seperti Jamu Goes to School, parade jamu gendong, dan parade empon-empon, senam sehat, deklarasi jamu dengan hadiah kejutan menarik.
Para pengunjung Festival Jamu dan Kuliner 2019 juga akan dihibur penyanyi Didi Kempot pada Sabtu (28/9) malam.
Baca juga: Minum jamu massal di Cilacap pecahkan rekor MURI (VIDEO)
Baca juga: Sudah 18 tahun Jokowi minum jamu ini
"Jamu adalah minuman tradisional warisan nenek moyang, cara melestarikannya kita harus peka terhadap zaman. Kalau zaman sekarang yang lebih didominasi oleh kawan-kawan milenial," kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dinporapar) Provinsi Jateng, Sinung Nugroho Rachmadi usai membuka Festival Jamu dan Kuliner 2019 di Lapangan Eks Batalyon 405 Kabupaten Cilacap, Jumat (27/9) malam.
Pembukaan Festival Jamu dan Kuliner 2019 dilakukan Sinung bersama pejabat setempat dengan cara memukul kentongan dan minum jamu bersama di atas panggung.
Pada festival yang rutin digelar tiap tahun ini juga dihadiri 15 mahasiswa dari negara lain seperti Rwanda, Malaysia, Uganda, Libya, Perancis, Swedia, Sudan, dan Madagaskar yang sedang menempuh studi di perguruan tinggi di Jateng.
Baca juga: Sosialisasi Germas Diwarnai Minum Jamu Bersama
Menurut dia, agar generasi milenial tertarik meminum berbagai varian jamu, maka harus dilakukan langkah-langkah seperti mengemas jamu menjadi menarik, penyajian dengan penuh ramah tamah, mempromosikan jamu melalui berbagai media sosial, dan memberikan edukasi mengenai jamu kepada berbagai masyarakat.
"Keramahtamahan dalam menyajikan jamu tetap menjadi kunci dan tidak ada khasiat jamu yang langsung dirasakan oleh berbagai masyarakat secara instan," ujarnya.
Terkait dengan jamu, Dinporapar Jateng menggandeng Balai Besar Pengobatan Obat dan Makanan untuk terus mengedukasi secara internal.
"Melalui Festival ini, kami bersama BPOM terus mengedukasi industri-industri agar jamu-jamu yang diproduksi bisa tetap higienis dan kandungan kimiawi bisa terkurangi sehingga bukan jamu yang menjadi alternatif, melainkan kebutuhan," katanya.
Sinung menyebutkan potensi jamu di Provinsi Jawa Tengah yang bisa dikembangkan antara lain di Kabupaten Rembang, Cilacap, Sukoharjo dan Wonogiri.
"Oleh karena itu, melalui Festival Jamu yang digelar rutin tiap tahun, tidak hanya menjadikan warna sajian, tapi membangun jejaring menjadi sangat penting," ujarnya.
Festival Jamu dan Kuliner 2019 akan digelar hingga Minggu (29/9) di Lapangan Eks Batalyon 405 dengan menampilkan beragam minuman jamu tradisional dan produk olahan jamu, serta kuliner.
Berbagai kegiatan juga dihadirkan pada Festival Jamu dan Kuliner 2019 seperti Jamu Goes to School, parade jamu gendong, dan parade empon-empon, senam sehat, deklarasi jamu dengan hadiah kejutan menarik.
Para pengunjung Festival Jamu dan Kuliner 2019 juga akan dihibur penyanyi Didi Kempot pada Sabtu (28/9) malam.
Baca juga: Minum jamu massal di Cilacap pecahkan rekor MURI (VIDEO)
Baca juga: Sudah 18 tahun Jokowi minum jamu ini