Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendorong pelaksanaan Program Ekonomi Pesantren (Ekotren) untuk membantu pertumbuhan ekonomi di provinsi setempat.

"Selain untuk menumbuhkan kemandirian pesantren, Program Ekotren juga diarahkan untuk membantu menaikkan pertumbuhan ekonomi Jateng, yang ditargetkan mencapai angka tujuh persen," kata Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen di Semarang, Kamis.

Menurut Wagub yang akrab disapa Gus Yasin itu, pondok pesantren bisa menjadi kekuatan ekonomi yang luar biasa, jika kemampuan dan peluang kewirausahaan di dalamnya serius diberdayakan.

Baca juga: Pemerintah kabupaten/kota di Jateng didorong permudah izin PIRT

Kendati demikian, Gus Yasin mengakui jika keberhasilan membangun usaha di pondok pesantren, dipengaruhi pula oleh jejaring bisnis.

Oleh karena itu, Program Ekotren diarahkannya untuk saling berjaringan dan nantinya jaringan yang dibangun tidak hanya dengan sesama pondok pesantren, tapi juga dengan pelaku usaha kecil menengah (UKM) di lingkungan sekitar.

"Jika berhasil, saya berharap bisa menjadi toko ritel yang modern, mulai dari pengelolaan, 'marketing' hingga distribusi barang-barangnya," ujar politikus Partai Persatuan Pembangunan itu.

Gus Yasin menyebutkan Program Ekotren menjadi salah satu prioritas yang akan dikerjakan bersama Gubernur Ganjar Pranowo.

Menurut Gus Yasin, kemiskinan dapat ditekan melalui pendidikan dan pengetahuan, terlebih yang ditopang dengan nilai-nilai keagamaan.

"Pengetahuan itu bisa lebih baik jika pengetahuan itu kita topang dengan 'akhlakul karimah', dengan mengedepankan nilai-nilai keagamaan kita," katanya.

Baca juga: Sensus Penduduk 2020, ASN Jateng diminta sosialisasikan melalui medsos
Baca juga: Wagub Jateng pastikan kenaikan tarif cukai rokok tak berdampak PHK

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024