Boyolali (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Boyolali menggelar pameran Buku, Arsip, dan Digital Library 2019 guna mendorong minat membaca masyarakat, di Gedung Wisma Haji, Boyolali, Kamis.

Menurut Kepala Dinas Arpus Kabupaten Boyolali Siti Askariyah pada kegiatan pameran buku, arsip, dan digital library tahun ini, dengan mengusung tema "Literasi Menuju Boyolali Smart City yang Maju dan Sejahtera", dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap perpustakaan dan arsip.

Hal tersebut diupayakan, kata Siti Askariyah, karena mengetahui pentingnya perpustakaan dan arsip. Selain itu, sebagai suatu usaha agar masyarakat lebih mengenal manfaat perpustakaan dan arsip sebagai sumber informasi dan warisan budaya bangsa.

Baca juga: Tingkatkan minat baca melalui subsidi buku

Ia menjelaskan bahwa kegiatan tersebut ditujukan untuk mendorong minat baca dan mendorong masyarakat agar menggunakan koleksi perpustakaan semaksimal mungkin.

"Untuk mendorong minat baca, dan mendorong agar masyarakat menggunakan koleksi perpustakaan, arsip semaksimalnya, serta menambah orang yang membaca,"katanya.

Adapun berbagai macam layanan yang ada dalam gelaran tersebut, yakni layanan sirkulasi, layanan mobil perpustakaan keliling, layanan motor pintar keliling, layanan jelajah pustaka, layanan komputer, Internet, story telling, konsultasi, kegiatan masyarakat, peminjaman arsip, galeri arsip dan konsultasi arsip.

Selain itu, gelaran tersebut juga menyuguhkan berbagai macam kegiatan meliputi lomba mewarnai bagi TK dan SD, dilaksanakan pada Sabtu (28/9), lomba cerita guru PAUD/TK, Kamis (3/10), bintek pengelola perpustakaan, Sabtu (5/10), lomba kreasi pramuka, Minggu (6/10) dan strategi pengembangan perpustakaan (SPP), Rabu (9/10).

Baca juga: Perpustakaan harus inovatif tingkatkan minat baca masyarakat

Menurut Asisten Tata Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Boyolali, Bony Facio Bandung pihaknya berharap dengan adanya kegiatan tersebut budaya menonton dan mendengarkan akan tergantikan dengan budaya membaca dan belajar.

"Untuk itu, budaya menonton dan mendengarkan akan tergantikan dengan budaya membaca dan belajar, sehingga masyarakat Kabupaten Boyolali cerdas, trampil, kreatif, inovatif, berbudaya, religius dan mandiri dapat terwujud," ujarnya.

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024