Jayapura (ANTARA) - Praka Zulkifli, prajurit TNI dari Yonif 751/Raider, gugur ketika sedang melaksanakan tugas BKO Polda Papua sebagai pengemudi truk dinas yang mengangkut pasukan dibacok oleh massa pendemo yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP).
Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Cpl Eko Daryanto di Kota Jayapura, Senin mengatakan demo massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) kembali melakukan penyerangan terhadap aparat.
"Akibatnya, seorang prajurit Yonif 751/Raider , Praka Zulkifli, yang sedang melaksanakan tugas BKO Polda Papua sebagai pengemudi kendaraan dinas truk pengangkut pasukan menjadi korban pembacokan yang diduga dilakukan oleh massa AMP," ucapnya
Sebelumnya massa AMP ini melakukan demo di depan Auditorium Universitas Cenderawasih (Uncen) Abepura untuk menuntut pendirian posko bagi mahasiswa Papua yang pulang dari studi di luar Papua.
Baca juga: Blokade jalan di depan Universitas Cendrawasih dibuka
Namun, aksi tersebut tidak mendapat izin, baik dari Polda Papua maupun dari pihak Rektorat Uncen. Massa AMP kemudian difasilitasi petugas untuk kembali ke daerah Expo Waena dengan menggunakan kendaraan truk dan bus umum dengan dikawal aparat keamanan yang menggunakan kendaraan dinas yang dikemudikan Praka Zulkifli.
"Sekitar pukul 11.00 WIT, setibanya di daerah Expo Waena, massa AMP yang baru turun dari kendaraan berbalik menyerang aparat keamanan yang mengawal mereka pulang," ungkapnya.
Bahkan, kata dia, massa AMP berusaha memprovokasi masyarakat Papua yang berada di Expo Waena untuk beraksi anarkis berupa pembakaran terhadap berbagai fasilitas umum dan rumah masyarakat.
"Praka Zulkifli yang sedang beristirahat sejenak usai mengantar pasukan pengamanan tiba-tiba diserang oleh massa dengan menggunakan senjata tajam," ujarnya.
Praka Zulkifli mengalami luka bacokan di kepala bagian belakang. Korban sempat dievakuasi menuju RS Bhayangkara untuk mendapat perawatan medis.
Baca juga: Veronica Koman resmi masuk DPO
"Namun karena pendarahan yang hebat, nyawa Praka Zulkifli tidak dapat terselamatkan. Sekitar pukul 12.30 WIT, Praka Zulkifli dinyatakan meninggal dunia. Rencana pemakaman akan dikoordinasikan oleh Danyonif 751/Raider dengan keluarga korban," kata Eko
Atas nama Kodam XVII/Cenderawasih, Pangdam Mayjen TNI Herman Asaribab, menyatakan turut berduka cita kepada keluarga almarhum.
"Sebagai seorang prajurit, almarhum Praka Zulkifli telah memberikan bakti terbaiknya kepada bangsa dan negara dengan memberikan jiwa dan raganya demi terciptanya rasa aman di tanah Papua" ucap Pangdam saat melihat jenazah Praka Zulkifli di RS. Bhayangkara.
Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Cpl Eko Daryanto di Kota Jayapura, Senin mengatakan demo massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) kembali melakukan penyerangan terhadap aparat.
"Akibatnya, seorang prajurit Yonif 751/Raider , Praka Zulkifli, yang sedang melaksanakan tugas BKO Polda Papua sebagai pengemudi kendaraan dinas truk pengangkut pasukan menjadi korban pembacokan yang diduga dilakukan oleh massa AMP," ucapnya
Sebelumnya massa AMP ini melakukan demo di depan Auditorium Universitas Cenderawasih (Uncen) Abepura untuk menuntut pendirian posko bagi mahasiswa Papua yang pulang dari studi di luar Papua.
Baca juga: Blokade jalan di depan Universitas Cendrawasih dibuka
Namun, aksi tersebut tidak mendapat izin, baik dari Polda Papua maupun dari pihak Rektorat Uncen. Massa AMP kemudian difasilitasi petugas untuk kembali ke daerah Expo Waena dengan menggunakan kendaraan truk dan bus umum dengan dikawal aparat keamanan yang menggunakan kendaraan dinas yang dikemudikan Praka Zulkifli.
"Sekitar pukul 11.00 WIT, setibanya di daerah Expo Waena, massa AMP yang baru turun dari kendaraan berbalik menyerang aparat keamanan yang mengawal mereka pulang," ungkapnya.
Bahkan, kata dia, massa AMP berusaha memprovokasi masyarakat Papua yang berada di Expo Waena untuk beraksi anarkis berupa pembakaran terhadap berbagai fasilitas umum dan rumah masyarakat.
"Praka Zulkifli yang sedang beristirahat sejenak usai mengantar pasukan pengamanan tiba-tiba diserang oleh massa dengan menggunakan senjata tajam," ujarnya.
Praka Zulkifli mengalami luka bacokan di kepala bagian belakang. Korban sempat dievakuasi menuju RS Bhayangkara untuk mendapat perawatan medis.
Baca juga: Veronica Koman resmi masuk DPO
"Namun karena pendarahan yang hebat, nyawa Praka Zulkifli tidak dapat terselamatkan. Sekitar pukul 12.30 WIT, Praka Zulkifli dinyatakan meninggal dunia. Rencana pemakaman akan dikoordinasikan oleh Danyonif 751/Raider dengan keluarga korban," kata Eko
Atas nama Kodam XVII/Cenderawasih, Pangdam Mayjen TNI Herman Asaribab, menyatakan turut berduka cita kepada keluarga almarhum.
"Sebagai seorang prajurit, almarhum Praka Zulkifli telah memberikan bakti terbaiknya kepada bangsa dan negara dengan memberikan jiwa dan raganya demi terciptanya rasa aman di tanah Papua" ucap Pangdam saat melihat jenazah Praka Zulkifli di RS. Bhayangkara.