Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali mewacanakan adanya dana gotong royong yang dihimpun dari APBD tiap daerah untuk mempercepat penanganan pascabencana.

"Bencana tidak bisa diprediksi kapan dan di mana terjadinya, jadi harus ada anggaran darurat khusus untuk penanganan bencana," katanya di Semarang, Kamis.

Ganjar menyebutkan dengan adanya dana gotong royong, pemerintah kabupaten/kota atau provinsi membantu sesuai kemampuan anggaran untuk rehabilitasi dan rekonstruksi untuk meringankan beban para korban.

Baca juga: DPRD Jateng minta penanganan bencana sesuai prioritas

Selain masyarakat tidak bakal panik, Ganjar mengatakan pemerintah juga setidaknya merasa lega karena sudah ada cadangan anggaran yang bukan hanya dibebankan kepada satu daerah terkait penanganan pascabencana.

Menurut Ganjar, untuk merealisasikan konsep APBD gotong royong tidaklah sulit karena hanya memerlukan komitmen dari kepala daerah dan kalangan legislator.

Kendati telah melontarkan wacana tersebut dalam setahun terakhir, Ganjar mengaku belum menyampaikan ke kepala daerah lainnya.

Orang nomor satu di Pemprov Jateng itu telah menyampaikan usulan konsep APBD gotong royong kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk membantu rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana yang masuk kategori berat.

"Untuk mengatasi bencana APBD kabupaten ataupun provinsi tidak bakal mampu. Ini belum saya 'share' ke teman-teman kepala daerah lain tapi sudah sampai ke Presiden," ujarnya.

Baca juga: Pemerintah perkuat koordinasi tangani bencana alam
Baca juga: BPBD Karanganyar simulasi penanganan gempa 7,8 SR

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024