Sukoharjo (ANTARA) - Rumah Sakit Indriati Solo Baru, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, membuka layanan pengobatan kanker payudara sebagai bentuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
"Klinik ini rencananya untuk pasien yang punya kelainan pada payudara, kebanyakan ibu-ibu, tetapi ada juga kasus yang terjadi pada pria namun tidak banyak," kata Direktur RS Indriati Imelda Tandiyo di sela pembukaan klinik di Sukoharjo, Sabtu.
Ia mengatakan pembukaan pelayanan tersebut dilakukan mengingat kanker payudara menjadi salah satu penyakit dengan kasus kematian tertinggi pada wanita.
"Dulu kanker leher rahim menduduki peringkat tertinggi, sekarang malah kanker payudara yang jadi penyebab kematian utama bagi ibu-ibu," katanya.
Ia mengatakan berdasarkan data WHO, untuk jumlah insiden penyakit kanker payudara di Indonesia cukup berbahaya.
"Di Indonesia perbandingannya 42:100.000 penduduk. Kalau di negara barat malah lebih tinggi, perbandingan jumlah penderita kanker payudara 100:100.000," katanya.
Ia mengatakan salah satu teknologi terkini yang ada di klinik kanker payudara RS Indriati adalah Mammotome. Bahkan, pihaknya mengklaim teknologi tersebut sejauh ini satu-satunya yang terdapat di Jawa Tengah.
"Alat ini berfungsi untuk mengambil benjolan atau jaringan tidak normal pada payudara dengan menggunakan jarum, benjolan atau jaringan abnormal tersebut akan disedot dan dikeluarkan tanpa menggunakan sayatan di payudara," katanya.
Ia mengatakan cara tersebut menggantikan cara lama yang masih memerlukan sayatan pada payudara yang berdampak pada tampilan estetika payudara.
Baca juga: Pakar: Temuan akar Bajakah Kalteng melawan sel kanker tahap awal
Baca juga: Kaum perempuan diajak periksakan rahim dan payudara
"Klinik ini rencananya untuk pasien yang punya kelainan pada payudara, kebanyakan ibu-ibu, tetapi ada juga kasus yang terjadi pada pria namun tidak banyak," kata Direktur RS Indriati Imelda Tandiyo di sela pembukaan klinik di Sukoharjo, Sabtu.
Ia mengatakan pembukaan pelayanan tersebut dilakukan mengingat kanker payudara menjadi salah satu penyakit dengan kasus kematian tertinggi pada wanita.
"Dulu kanker leher rahim menduduki peringkat tertinggi, sekarang malah kanker payudara yang jadi penyebab kematian utama bagi ibu-ibu," katanya.
Ia mengatakan berdasarkan data WHO, untuk jumlah insiden penyakit kanker payudara di Indonesia cukup berbahaya.
"Di Indonesia perbandingannya 42:100.000 penduduk. Kalau di negara barat malah lebih tinggi, perbandingan jumlah penderita kanker payudara 100:100.000," katanya.
Ia mengatakan salah satu teknologi terkini yang ada di klinik kanker payudara RS Indriati adalah Mammotome. Bahkan, pihaknya mengklaim teknologi tersebut sejauh ini satu-satunya yang terdapat di Jawa Tengah.
"Alat ini berfungsi untuk mengambil benjolan atau jaringan tidak normal pada payudara dengan menggunakan jarum, benjolan atau jaringan abnormal tersebut akan disedot dan dikeluarkan tanpa menggunakan sayatan di payudara," katanya.
Ia mengatakan cara tersebut menggantikan cara lama yang masih memerlukan sayatan pada payudara yang berdampak pada tampilan estetika payudara.
Baca juga: Pakar: Temuan akar Bajakah Kalteng melawan sel kanker tahap awal
Baca juga: Kaum perempuan diajak periksakan rahim dan payudara