Purwokerto, Jateng (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah masih terus memantau kesehatan jamaah haji asal wilayah itu  hingga 14 hari sejak kedatangan di Tanah Air.

"Pemantauan mulai dilakukan sejak tanggal 7 September 2019 sejak jamaah haji tiba di Tanah Air dan terus dilakukan hingga 14 hari setelahnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Sadiyanto melalui Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, dr. Novita Sabjan di Purwokerto, Selasa.

Dia mengatakan, secara teknis pemantauan kesehatan dilakukan oleh tim dari puskesmas yang ada di wilayah masing-masing.

Baca juga: Jamaah haji Debarkasi Surakarta yang meninggal menjadi 63 orang

Kendati demikian, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan mengenai adanya jamaah haji yang sakit.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas mengimbau kepada seluruh jamaah haji untuk melapor kepada petugas kesehatan jika memiliki keluhan demam, gejala infeksi saluran napas akut yang disertai dengan sesak nafas.

Tujuan pemantauan kondisi kesehatan jamaah haji secara umum dan secara khusus adalah untuk mewaspadai penyakit MERS-CoV atau virus corona, meningitis serta penyakit lainnya.

Sementara itu, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah menginformasikan bahwa sebagian besar jamaah haji Banyumas telah tiba di Tanah Sir sejak 7 September yang lalu.

Baca juga: Separuh lebih jamaah haji Jateng dan DIY kembali ke daerah asal

Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag Banyumas, Purwanto Hendro Puspito mengatakan haji asal Banyumas yang tergabung dalam kloter 67, 68 dan juga 69 telah mendarat pada tanggal 7 September 2019.

Sedangkan jamaah haji yang tergabung dalam kloter 70 telah mendarat pada tanggal 8 September 2019.

"Sementara itu jamaah haji yang tergabung dalam kloter 96 akan mendarat di Indonesia pada tanggal 15 September 2019," katanya.

Sebelumnya, dalam siaran pers Kementerian Kesehatan, Menteri Kesehatan Nila Moeloek berpesan pada para jamaah haji untuk menyimpan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jamaah Haji (K3JH) yang dibagikan petugas kepada jamaah haji setelah turun pesawat.

Jamaah haji diimbau untuk mengecek kesehatan secara rutin ke puskesmas untuk mencegah terjadinya penularan penyakit dari Timur Tengah.
"Selama tiga pekan kartu itu dipegang. Dan jika ada yang sakit bawa ke puskemas dan rumah sakit. Kartunya diperlihatkan," kata Menkes.

Baca juga: Dokter: Jamaah haji perbanyak air putih dalam perjalanan ke tanah air


Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024