Solo (ANTARA) - Ribuan warga mengikuti kirab kebangsaan dalam memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2019 dengan mengenakan pakaian adat daerah di Kota Solo, Senin
Kirab kebangsaan tersebut diberangkatkan oleh Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo dari Stadian Sriwedari Jalan Bhayangkara menuju ke Stadion Internasional Manahan Solo.
Menurut Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo, kirab kebangsaan dengan mengenakan pakaian adat daerah dalam memperingati ke-36 Hari Olahraga Nasional 2019 itu diikuti sekitar 5.000 peserta.
Baca juga: Ribuan orang meriahkan kirab Merah Putiih Galang Sewu
"Pada peringatan Haornas ini, diawali dengan kegiatan Pekan Olahraga Warga Solo (Porwaso), kemudian dilanjutkan apel kebangsaan dengan mengenaikan pakaian adat di Stadion Sriwedari," kata Rudyatmo.
Kirab kebangsaan berjarak sekitar 2 kilometer itu diikuti aparatur sipil negara ( ASN), organisasi masyarakat, komunitas olahraga, dan pelajar.
"Peserta dengan berpakain adat daerah dari Sabang sampai Merauke, dari Pulau Miangas sampai Rote," kata Rudyatmo.
Kegiatan ini, kata dia, merupakan salah satu sarana untuk mempersatukan Bangsa Indonesia. Perlu dipahami sesuai Undang Undang RI No.12 /2006 telah menyebutkan tidak ada lagi warga pribumi atau nonpribumi, tetapi yang ada warga Negara Indonesia.
Baca juga: Tarian Papua meriahkan kirab "tebokan" di Kudus
"Dari inilah Solo untuk Indonesia, Solo untuk Papua dengan pakaian adat daerah masing-masing. Dengan semangat Bhineka Tunggal Ika meski berbeda-beda tetapi tetap satu jua," kata Rudyatmo.
Pada peringatan Haornas di Stadion Manahan Solo ini, juga dimeriahkan pertandingan sepak bola antara Pemkot Surakarta, PWI dan Polres setempat. Hal ini, salah satu wujud salam olahraga dengan dijawab "Waras".
Peserta kirab juga membentangkan bendara Merah Putih dengan ukuran besar yakni 50 meter kali 30 meter di lapangan Stadion Manahan Solo, wujud kecintaan terhadap Tanah Air.
"Kami berharap dengan mencoba lapangan Stadion Manahan yang kini menjadi andalan warga Solo ini, memberi motivasi Timnas Indonesia yang akan berhadapan dengan Thailand bisa menang," kata Rudyatmo yang mengenakan pakaian adat daerah Papua.
Stadion Manahan Solo setelah dibangun kini seperti Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) mini yang masuk standart FIFA. Stadion ini dengan kapasitas 20.000 penonton memiliki fasilitas internasional.
Baca juga: Kirab Budaya Ndalu 2019 semarak, diawali taruna Akmil
Baca juga: Puncak Festival Lima Gunung diawali ziarah makam-kirab budaya
Baca juga: Ratusan penari meriahkan kirab budaya Jlamprang Kultur Pekalongan
Kirab kebangsaan tersebut diberangkatkan oleh Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo dari Stadian Sriwedari Jalan Bhayangkara menuju ke Stadion Internasional Manahan Solo.
Menurut Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo, kirab kebangsaan dengan mengenakan pakaian adat daerah dalam memperingati ke-36 Hari Olahraga Nasional 2019 itu diikuti sekitar 5.000 peserta.
Baca juga: Ribuan orang meriahkan kirab Merah Putiih Galang Sewu
"Pada peringatan Haornas ini, diawali dengan kegiatan Pekan Olahraga Warga Solo (Porwaso), kemudian dilanjutkan apel kebangsaan dengan mengenaikan pakaian adat di Stadion Sriwedari," kata Rudyatmo.
Kirab kebangsaan berjarak sekitar 2 kilometer itu diikuti aparatur sipil negara ( ASN), organisasi masyarakat, komunitas olahraga, dan pelajar.
"Peserta dengan berpakain adat daerah dari Sabang sampai Merauke, dari Pulau Miangas sampai Rote," kata Rudyatmo.
Kegiatan ini, kata dia, merupakan salah satu sarana untuk mempersatukan Bangsa Indonesia. Perlu dipahami sesuai Undang Undang RI No.12 /2006 telah menyebutkan tidak ada lagi warga pribumi atau nonpribumi, tetapi yang ada warga Negara Indonesia.
Baca juga: Tarian Papua meriahkan kirab "tebokan" di Kudus
"Dari inilah Solo untuk Indonesia, Solo untuk Papua dengan pakaian adat daerah masing-masing. Dengan semangat Bhineka Tunggal Ika meski berbeda-beda tetapi tetap satu jua," kata Rudyatmo.
Pada peringatan Haornas di Stadion Manahan Solo ini, juga dimeriahkan pertandingan sepak bola antara Pemkot Surakarta, PWI dan Polres setempat. Hal ini, salah satu wujud salam olahraga dengan dijawab "Waras".
Peserta kirab juga membentangkan bendara Merah Putih dengan ukuran besar yakni 50 meter kali 30 meter di lapangan Stadion Manahan Solo, wujud kecintaan terhadap Tanah Air.
"Kami berharap dengan mencoba lapangan Stadion Manahan yang kini menjadi andalan warga Solo ini, memberi motivasi Timnas Indonesia yang akan berhadapan dengan Thailand bisa menang," kata Rudyatmo yang mengenakan pakaian adat daerah Papua.
Stadion Manahan Solo setelah dibangun kini seperti Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) mini yang masuk standart FIFA. Stadion ini dengan kapasitas 20.000 penonton memiliki fasilitas internasional.
Baca juga: Kirab Budaya Ndalu 2019 semarak, diawali taruna Akmil
Baca juga: Puncak Festival Lima Gunung diawali ziarah makam-kirab budaya
Baca juga: Ratusan penari meriahkan kirab budaya Jlamprang Kultur Pekalongan